Yah... Festival Tumbilotohe Kini Sepi

Gorontalo - Festival Tumbilotohe atau pasang lampu tradisional yang merupakan budaya masyarakat Gorontalo pada bulan Ramadan, diprediksi bakal kurang meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya antusiasme warga untuk memeriahkan festival yang digelar pada selama tiga hari sejak 27 Ramadan tersebut,cenderung menurun.

"Kami hanya ikut-ikutan pasang lampu saja pada malam pertama, dan malam selanjutnya tidak lagi karena minyak tanah makin sulit dicari," ungkap Wati, salah seorang warga Kota Gorontalo, Jumat.

Menurut dia, bila dibanding tahun kemarin, lomba pasang lampu tradisional tahun ini kurang mendapat perhatian pemerintah meski ada penambahan kuota minyak tanah.

Hal yang sama juga diungkapkan warga Kelurahan Libuo, yang biasanya menjadi lokasi Tumbilotohe yang paling meriah dan sering memenangkan perlombaan.

Meski sejumlah warga telah memasang "rumah lampu" yang terbuat dari bambu di sepanjang tepi jalan, namun sebagian warga tampak enggan melakukannya.

"Nanti saja kalau sudah ada tambahan minyak tanah dari Pertamina, baru kami akan segera memasangnya,‘ tukas Agus, warga lainnya.

Festival Tumbilotohe merupakan agenda tahunan yang digelar oleh pemerintah Provinsi Gorontalo serta seluruh pemerintah daerah, yang bertujuan untuk memeriahkan penghujung ramadan dan menarik wisatawan ke daerah tersebut. Even ini digelar di seluruh wilayah Gorontalo dan dipusatkan di Kota Gorontalo pada tangga 27 hingga 30 September mendatang.

Sementara itu, Manager PLN Cabang Gorontalo, Akbar Ali meminta agar masyarakat Gorontalo tak menggunakan lampu listrik untuk memeriahkan kegiatan tersebut.

"Saya berharap masyarakat tetap menggunakan lampu minyak dan bukan lampu listrik, karena daerah ini masih kekurangan daya" tukasnya.(ANT) JY

Sumber: www.kompas.com (26 September 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts