Biak- Festival kreasi seni yang dilangsungkan di Kabupaten Biak Numfor, 24-29 September 2008 merupakan salah satu alat pemersatu bagi budaya asli masyarakat di tanah Papua.
"Melalui festival seni kreasi Papua diharapkan dapat menjaga pelestarian budaya asli Papua serta mampu melahirkan seniman-seniman baru di daerah," kata Gubernur Papua, Barnabas Suebu SH dalam sambutan dibacakan Asisten II Sekda Kabupaten Biak Numfor Drs Obeth Burwos pada pembukaan festival seni kreasi IX, Rabu sore.
Ia mengatakan, festival kreasi seni Papua merupakan ajang promosi budaya asli Papua setiap tahun telah dilaksanakan Pemerintah Provinsi Papua diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.
Mulai tahun depan, lanjut Gubernur Suebu, event festival kreasi seni Papua akan tetap diselenggarakan secara tetap setiap tahun di Kabupaten Biak Numfor.
Penunjukkan Biak Numfor sebagai penyelenggara tetap, menurut Gubernur Suebu, karena letak kabupaten ini sangat strategis serta festival seni ini dapat menunjang program pemerintah dalam pelaksanaan Kawasan Pengembangan ekonomi terpadu (Kapet).
"Dengan Biak menjadi tuan rumah setiap tahun diharapkan memacu perkembangan pertumbuhan ekonomi masyarakat selaku pemilik budaya melalui karya-karya seni yang dihasilkan,"katanya.
Panitia penyelenggara Drs Andris Kafiar, melaporkan festival kreasi seni IX di Kabupaten Biak Numfor diikuti 15 kabupaten/kota se Provinsi Papua dan Papua Barat dengan menghadirkan 600-an penari.
Dalam fetsival seni se Papua akan dipertandingkan berbagai lomba, diantaranya, tarian balada Cenderawasih, cerita rakyat (sosiodrama), lagu-lagu rakyat,imitasi cenderawasih,karya cipta cinderamata,penataan panggung akan berlangsung selama lima hari, 24-29 September 2008. JY
Sumber: www.kompas.com (25 September 2008)