Kanji Rumbi Bubur Khas dari Aceh

Jakarta- Menjelang sore, M. Hasan, 63 tahun, sibuk merajang bawang, kunyit, dan segala macam bumbu masakan. Ia sedang meramu makanan untuk berbuka puasa jemaah. Nama makanan itu kanji rumbi. Ini bubur khas dan hanya ada di Aceh. "Kanji rumbi hanya dibuat saat bulan Ramadan," kata Hasan.

Bilal Masjid Al-Furqan, Beurawe, Banda Aceh, itu punya pengalaman sepuluh tahun memasak kanji rumbi di masjid itu. Di Aceh, warga lebih suka berbuka puasa secara bersama-sama di masjid atau meunasah. Di tiap meunasah, selalu tersedia bubur kanji itu.

Hasan memasak bubur itu bersama seorang rekannya, Anwar, 58 tahun, di sebuah ruangan di samping masjid. Saat Hasan sibuk merajang bumbu, Anwar mempersiapkan tungku dan menjaga api agar tak mati. Mereka menggunakan belanga berdiameter satu meter.

Menurut Anwar, waktu yang dibutuhkan untuk memasak sekitar dua jam. Menurut dia, kanji rumbi bukan hanya makanan pembuka biasa, tapi juga merupakan makanan multikhasiat yang ampuh sebagai obat masuk angin dan maag. "Sebab, bumbunya jahe, daun serai, jintan, dan lain-lain," tuturnya.

Selain itu, sejumlah sayur-sayuran, seperti wortel, kentang, dan sejumlah daun-daunan, dimasukkan dalam kanji tersebut. Agar bertambah nikmat saat disantap, daging ayam yang telah dipotong kecil-kecil dimasukkan dalam kanji. "Bisa juga dicampur dengan sedikit udang," ujar Anwar.

Bahan utama membuat kanji adalah beras bermutu baik. Beras dimasak sampai menjadi bubur dalam belanga besar. Lalu dimasukkan sayur-sayuran serta bumbu rempah-rempah yang sudah digiling sebagai bumbu utama.

Setelah dimasak, kanji rumbi kemudian dihidangkan sebagai menu utama buka puasa dalam mangkuk kecil. Warga yang tak berbuka puasa di masjid pun bisa datang mengambil sekadarnya untuk menu buka puasa di rumah. Pembuatan kanji ini berlangsung sampai enam hari di bulan Syawal.

Dana memasak kanji rumbi di masjid itu dikumpulkan dari sumbangan warga. Jadi masalah dana tidak pernah kekurangan. Di dalam masjid ada sebuah papan khusus yang memperlihatkan jumlah sumbangan yang terkumpul untuk membuat kanji rumbi. (Adi Warsidi)

Sumber: www.tempointeraktif.com (29 September 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts