Makassar, Sulsel - Tercatat 20 wisatawan Jepang mengunjungi desa wisata di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu, (30/1).
Lurah Lakkang, Andi M Fara saat mendampingi puluhan turis Jepang mengatakan, wisatawan itu tertarik pada tujuh bunker yang konon dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang era penjajahan dulu.
"Kondisi bunker ini memang belum terlalu bagus, karena tertimbun tanah endapan di desa kami,'' ujarnya.
Untuk itu, kami akan upayakan segera dilakukan pembenahan, karena ini salah satu nilai jual objek yang menarik,"
Ketua ASITA DPD Sulsel, Irham Ilyas menuturkan, pihaknya akan membawa puluhan pemandu wisata untuk lebih mengenal lebih banyak potensi objek wisata Lakkang. Daerah itu dianggap cukup unik, karena menggambarkan suasana pedesaan di tengah kota Makassar.
"Kami akan membawa puluhan pemandu wisata menyusun paket perjalanan wisata menarik yang menempatkan Lakkang sebagai destinasi utama kunjungan tamu," tandasnya.
Kabid Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat (SDM) Disbudpar Kota Makassar, Andi Mirza Zainal Abidin saat mendampingi Lurah Lakkang, Ketua Asita, Pengurus LPP Makassar dan elemen masyarakat Lakkang menyambut baik kunjungan wisatawan asing di desa tersebut.
Dia berharap, kunjungan ini bisa mendorong kunjungan wisatawan lainnya dalam rangka mendukung Kelurahan Lakkang menjadi desa wisata yang saat ini masih menunggu rekomendasi pengesahan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI.
"Turis asal Jepang Baba Aichi merasa terharu ketika masyarakat dan elemen masyarakat setempat membuat acara ritual barasanji yang merupakan kegiatan budaya masyarakat di desa tersebut," jelasnya.
Dikatakan, kegiatan yang dilaksanakan disekitar areal bunker peninggalan jaman penjajahan Jepang itu terlihat semarak.
Terutama saat anak-anak desa Lakkang memberikan selamat dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepada wisatawan yang berulangtahun tersebut.