Batam, Kepulauan Riau- Pengembangan tempat pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Provinsi Kepulauan Riau, sebagai tempat wisata terhambat oleh sikap keberatan pihak Pemerintah Vietnam. Pemerintah Vietnam berkeberatan jika tempat pengungsi Vietnam yang terkait sejarah konflik masa lalu di Vietnam dijadikan obyek wisata.
Hal itu dikatakan Ketua Pelaksana Visit Batam 2010 Rahman Usman, di sela-sela acara deklarasi bersama asosiasi-asosiasi pariwisata Batam dalam menyukseskan Visit Batam 2010 di Batam, Jumat (10/10). ”Pemerintah Vietnam agak keberatan jika tempat pengungsi Vietnam dijadikan obyek wisata karena menyangkut masa lalu Vietnam,” kata Rahman.
Oleh karena itu, menurut Rahman, pemerintah pusat, khususnya pihak Departemen Kebudayaan dan Pariwisata atau Departemen Luar Negeri perlu mengklarifikasi dan juga memberi penjelasan kepada Pemerintah Vietnam dan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR).
Selain itu, lanjut Rahman, pengelolaan kawasan wisata di Pulau Galang, termasuk di tempat pengungsi Vietnam, terhambat oleh masalah lahan. ”Lahan di Pulau Galang masih status quo. Belum ada aturan main atau kejelasan aturan bagi investor,” katanya.
Padahal, menurut Rahman, sudah banyak investor asing maupun investor lokal yang ingin mengembangkan kawasan wisata di Pulau Galang.
”Ada investor dari Korea, Singapura, maupun investor lokal sendiri,” katanya.
Rahman menambahkan, Pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam pernah membuat kesepakatan untuk mengembangkan kawasan pengungsi itu.(FER)
Sumber: cetak.kompas.com (11 Oktober 2008)