Bandar Lampung- Kendati libur panjang Lebaran 2008 bagi para pegawai telah berakhir, namun sejumlah objek wisata pantai di Provinsi Lampung, Selasa (7/10), masih terlihat ramai dikunjungi warga untuk menikmati keindahan dan suasana pantai itu.
Arus kendaraan yang melintas menuju tempat objek wisata seperti di Taman Hiburan Rakyat (THR) Pasir Putih, di Kabupaten Lampung Selatan, berbatasan dengan Bandar Lampung, selalu padat dan sejumlah petugas polisi terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas di jalur jalan menuju pantai tersebut.
Pengunjung pantai itu sepertinya tidak hanya berasal dari Kabupaten Lampung Selatan saja, tetapi juga dari kabupaten/kota di Lampung, seperti dari Kota Bandar Lampung dan Kota Metro.
Sepeda motor terlihat mendominasi jalan menuju objek wisata pantai yang biasa hanya ramai dikunjungi pengunjung pada hari libur itu.
Pengunjung pantai itu, sebagian besar warga yang bekerja di sektor informal, sehingga tidak terikat waktu bekerja.
Selain itu, terlihat anak-anak yang masih libur dan belum masuk sekolah sehingga mereka mengunjungi pantai itu dengan membawa serta sanak keluarga dan kerabatnya.
"Disamping harga karcis masuk murah, pantainya juga termasuk indah," kata Yanto, salah seorang pengunjung THR Pasir Putih.
Ia memilih waktu mengunjungi objek pantai pada Selasa ini, karena menganggap pengunjung tidak akan seramai pada Sabtu-Minggu (4-5/10) lalu hingga membeludak dan membuat jalanan macet.
"Saya datang ke pantai untuk menikmati keindahan dan dapat berenang di pantai ini bersama keluarga," kata dia lagi.
Menurut Eko, pengunjung pantai lainnya, mengaku memilih pergi ke pantai pada saat bukan hari libur, untuk menghindari membeludaknya pengunjung pantai itu.
Pada akhir liburan panjang seperti Lebaran 2008 ini, pengunjung pantai di Lampung seperti Pasir Putih, Lempasing, Mutun dan lain-lain dipastikan ramai.
Suasana pantai itu diwarnai menumpuknya pengunjung dan pesona pantai tidak lagi menjadi menarik.
Apalagi selama beberapa hari akhir pekan lalu, terutama di Pantai Mutun terjadi kemacetan luar biasa mencapai belasan kilometer sehingga pengunjung sulit kembali dengan kendaraan umum dan memilih pulang berjalan kaki sejauh belasan km.
Sumber: www.antara.co.id (7 Oktober 2008)
