Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membentuk Posko Malioboro untuk menjamin ketertiban dan keamanan di pusat kawasan wisata paling ramai di kota gudeg itu.
Posko Malioboro melibatkan beberapa elemen, di antaranya Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro (LPKKM), Poltabes Yogyakarta, Kodim 0734 Yogyakarta, dan Pemkot Yogyakarta.
"Malioboro merupakan ikon wisata. Dengan adanya Posko Malioboro, kondisi pariwisata bisa lebih tertib, bersih, aman dan nyaman," kata Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto, Selasa (9/3).
Hal sama juga dikatakan Ketua LPKKM Kota Yogyakarta Rudiarto. Menurutnya, Posko Malioboro yang rencananya beroperasi 24 jam mulai Maret ini akan lebih fokus dalam menanggapi keluhan, masukan, maupun pengaduan masyarakat pariwisata di sekitar Malioboro. "Kami akan proaktif dalam menanggapi semua keluhan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Poltabes Yogyakarta Komisaris Besar Ahmad Dofiri mengatakan semua keluhan yang masuk ke Posko Malioboro akan ditindaklanjuti. Sehingga keamanan dan kenyamanan wisatawan juga terjamin saat berbelanja di kawasan wisata itu.
"Berdasarkan data tingkat kejahatan di kawasan Malioboro menurun sejak tahun 2005. Kita terus meningkatkan pelayanan dan menekan tingkat kejahatan untuk memberi rasa aman kepada wisatawan," ujarnya.
Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Letnan Kolonel Arudji Anwar menambahkan, pihaknya akan mendukung penuh upaya memberikan rasa aman dan tertib di kawasan Malioboro. Apalagi, kawasan Malioboro yang multientis sangat rawan konflik.
"Kami akan ikut melakukan pembinaan terhadap berbagai komunitas yang ada agar situasi dan kondisi kawasan Malioboro tetap kondusif," kata Arudji. (SO/OL-01)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
Posko Malioboro melibatkan beberapa elemen, di antaranya Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro (LPKKM), Poltabes Yogyakarta, Kodim 0734 Yogyakarta, dan Pemkot Yogyakarta.
"Malioboro merupakan ikon wisata. Dengan adanya Posko Malioboro, kondisi pariwisata bisa lebih tertib, bersih, aman dan nyaman," kata Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto, Selasa (9/3).
Hal sama juga dikatakan Ketua LPKKM Kota Yogyakarta Rudiarto. Menurutnya, Posko Malioboro yang rencananya beroperasi 24 jam mulai Maret ini akan lebih fokus dalam menanggapi keluhan, masukan, maupun pengaduan masyarakat pariwisata di sekitar Malioboro. "Kami akan proaktif dalam menanggapi semua keluhan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Poltabes Yogyakarta Komisaris Besar Ahmad Dofiri mengatakan semua keluhan yang masuk ke Posko Malioboro akan ditindaklanjuti. Sehingga keamanan dan kenyamanan wisatawan juga terjamin saat berbelanja di kawasan wisata itu.
"Berdasarkan data tingkat kejahatan di kawasan Malioboro menurun sejak tahun 2005. Kita terus meningkatkan pelayanan dan menekan tingkat kejahatan untuk memberi rasa aman kepada wisatawan," ujarnya.
Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Letnan Kolonel Arudji Anwar menambahkan, pihaknya akan mendukung penuh upaya memberikan rasa aman dan tertib di kawasan Malioboro. Apalagi, kawasan Malioboro yang multientis sangat rawan konflik.
"Kami akan ikut melakukan pembinaan terhadap berbagai komunitas yang ada agar situasi dan kondisi kawasan Malioboro tetap kondusif," kata Arudji. (SO/OL-01)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com