Barungan Tiga Grup Karawitan Bali

Jakarta - Suara gamelan terdengar lirih. Tiba-tiba para penabuh memukulnya dengan sekuat tenaga. Tapi secara mendadak suaranya kembali lirih atau justru diam sama sekali. Drama itu meluncur di pendapa ISI, Surakarta, Sabtu malam lalu.

Suasana magis terasa kental di pendapa itu. Kepulan asap dupa menyengat. Dua kelompok pemusik, masing-masing kelompok pria dan wanita, memainkan musik gamelan khas Bali di halaman pendapa. Ornamen gapura khas Bali yang dilengkapi janur kembar mayang dan patung Bali menghias panggung.

"Prade Gong Kebyar Se-Jawa", begitulah nama acara yang digelar oleh Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan ISI, Surakarta, malam itu. Gong Kebyar adalah salah satu tradisi musik karawitan khas Bali.

Di tempat asalnya, Gong Kebyar sering dilakukan dengan cara barungan, yaitu duel antarkelompok karawitan. Gong Kebyar disebut pula sebagai barungan gaya baru. "Gong Kebyar merupakan sebuah musik yang dinamis dan menghasilkan musik-musik keras serta mengentak," kata Wayan Sadra, pemusik dari ISI, Surakarta.

Malam itu, tiga kelompok karawitan khas Bali beradu kebolehan. Ada kelompok dari Jurusan Karawitan ISI dari Surakarta, Puri Gita Nusantara dari Jakarta, dan Putra Bali Purantara dari Yogyakarta.

Dalam barungan tersebut, tiga grup tampil sekaligus dalam satu panggung. Mereka silih berganti memainkan alat musik. Masing-masing membawakan tiga repertoar: dua repertoar musik dan satu repertoar tari. Satu repertoar berdurasi kurang lebih 30 menit.

Puri Gita Nusantara membawakan repertoar Lelambatan Wiradrawa karya I Wayan Sinti dan Komang Astita. Dengan membawa lebih dari 30 penabuh, kelompok itu berhasil mempersembahkan karya dengan memukau.

Putra Bali Purantara mempersembahkan repertoar Tabuh Garendang karya I Wayan Senen. Mereka lebih menonjolkan garapan pada gangsa, reyong, dan kendang. Untuk memamerkan keahlian para penabuh, beberapa kali mereka saling berpindah posisi dan memainkan alat musik berbeda.

Sedangkan kelompok dari ISI menampilkan Tabuh Asana Aji dalam persembahan perdananya. Puri Gita Nusantara dan Putra Bali Purantara diisi penabuh asli dari Bali, sedangkan penabuh dari kelompok ISI justru banyak yang berasal dari luar Pulau Bali.

Pande Made Sukerta, salah seorang Guru Besar ISI, mengatakan bahwa kegiatan barungan sudah lazim dilakukan di Bali untuk mempertandingkan beberapa kelompok pemusik Gong Kebyar. "Tapi, di luar Bali masih sangat jarang dilakukan," tuturnya. AHMAD RAFIQ

Sumber: http://www.tempointeraktif.com (15 Januari 2009)

Related Posts:

-

Arsip Blog