Bursa Pariwisata Dunia: 34 Pelaku Bisnis Wisata Indonesia Jualan di London

London, Inggris - Sebanyak 34 pelaku bisnis (industri) pariwisata Indonesia mengikuti bursa pariwisata dunia (World Travel Market/WTM) London, Inggris, yang akan berlangsung mulai 10 hingga 13 November 2008.

Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Sapta Nirwandar kepada waratawan di Jakarta, Rabu lalu, mengatakan, keikutsertaan 34 pelaku bisnis pariwisata dengan difasilitasi Depbudpar dan KBRI London tersebut sebagai upaya untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui bursa-bursa pariwisata dunia.

"Tahun ini sebagai tahun pemulihan citra. Kita harus tampil optimal di bursa-bursa pariwisata dunia. Para pelaku bisnis pariwisata itu harus bekerja keras di London. Mereka jualan di sana," kata Sapta.

Delegasi Indonesia di bursa WTM London yang dipimpin langsung Sapta Nirwandar akan menempati stan seluas 138 meter persegi yang mengambil desain khas Indonesia dalam nuansa Bali.

Di stan tersebut, selama pameran, digelar kegiatan bisnis dan promosi seperti industrial gathering (pertemuan kalangan industriawan) dan round table meeting (pertemuan meja bundar) sebagai ajang bisnis oleh kalangan industri pariwisata.

Kemudian layanan informasi kebudayaan dan pariwisata yang dilakukan Depbudpar dan KBRI London, serta promosi potensi wisata daerah oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali, kemudian Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai, Provinsi Riau, Provinsi Riau Kepulauan, dan tampil pula Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Dirjen Pemasaran Sapta Nirwandar bersama Dubes RI untuk Inggris Raya dan Irlandia, Yuri O Thamrin, direncanakan melakukan jumpa pers dan presentasi seputar perkembangan kepariwisataan Indonesia serta program Visit Indonesia Year (VIY) 2008 usai pembukaan pameran pada hari pertama, Senin (10/11).

Selain itu, Putri Pariwisata Indonesia 2008 hasil pemilihan Yayasan Eljohn Indonesia, Albertina Fransisca Mailoa (asal Maluku), dan runner-up Putri Pariwisata Indonesia 2008, Cut Nadira (asal Aceh), direncanakan hadir menjadi usher Paviliun Indonesia.

Pada hari penutupan, Kamis (13/11), Depbudpar bekerja sama dengan Bali Village akan menyelenggarakan workshop dan table top di Kedubes London dengan kalangan industri pariwisata Inggris yang tergabung dalam Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Asia Pasifik (PATA) cabang Inggris.

Kegiatan WTM yang digelar di London ini merupakan bursa pariwisata dunia terbesar kedua setelah Bursa Wisata Internasional (ITB) Berlin, Jerman. "Pelaku bisnis kepariwisataan Indonesia harus pandai-pandai memanfaatkan peluang tersebut untuk menjual sebanyak mungkin potensi keindahan Indonesia," ujar Sapta lagi.

Dia juga menekankan bahwa WTM London lebih difokuskan untuk penjualan (trade) paket-paket wisata untuk tutup tahun November-Maret, sedangkan pada ITB Berlin difokuskan untuk penjualan pada Maret-November. Indonesia berpartisipasi di WTM London sejak tahun 1980.

Industri pariwisata Indonesia yang ikut dalam WTM London tahun ini adalah Vayatour Bali, Bali Tour and Travel, Adventure Indonesia, The Oasis Boutique Beach Resort, The Bale, Bali Garden Beach Resort, The Samaya Bali, Pacto Ltd, Bali Anantara, Bali Pavillions, Resor Seminyak, dan Segara Vilage.

Berikutnya, Bali Garden Beach Resort, Kupu-Kupu Barong Villas & Tree Spa, Alila Villas Uluwatu, Melia Bali, Nikko Bali Resort & Spa, Inna Grand Bali Beach, Yaspis Tiana Wisata, PT Bhara Tours Bandung, Minahasa Lagoon, PT Bayu Buana, Trans Borneo, Aerowisata International, Dajuma Eco Resort Beach Resort & Spa, Panorama Tours and Travel, Kura Kura Resort, Hotel Villa Ombak, dan Bintan Resort. (Ami Herman)

Sumber: http://www.suarakarya-online.com (8 November 2008)

Related Posts:

-

Arsip Blog