Palembang, Sumatera Selatan - Potensi wisata hutan di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, belum banyak dikenal masyarakat, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Padahal, ada sejumlah keindahan dan keunikan di sana yang tidak bisa dijumpai di daerah bahkan belahan dunia lain.
"Saat ini kami masih mencari strategi untuk memasarkan potensi wisata yang luar biasa tersebut dan berharap bisa sinergis dengan daerah lain di Sumsel untuk menyukseskan Program Kunjungan Wisata Indonesia," kata Bupati Musirawas, Ridwan Mukti, di Palembang, akhir pekan kemarin.
Menurut dia, potensi wisata berbasis hutan, danau dan sungai tersebut sangat menarik untuk menjadi tujuan wisatawan untuk menikmati keindahan asli alam hutan tropis yang perawan.
Objek wisata tersebut terletak di lereng Bukit Barisan dan belum terjamah baik untuk areal pertambangan maupun perkebunan, karena tidak hanya merupakan hutan lindung tetapi sejumlah lokasi juga menjadi hutan tanaman industri, tambahnya.
Ia mengatakan, untuk menarik kunjungan wisata ke daerah tersebut dalam waktu dekat ini, Pemkab akan menyelenggarakan ajang perlombaan arum jeram tingkat nasional.
Dengan diselenggarakan even tersebut diharapkan potensi wisata yang dimiliki daerah tersebut bisa dinikmati wisatawan dan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu tujuan wisata favorit, katanya.
Ridwan juga mengambarkan indah dan asrinya Danau Raya yang sama sekali masih asli belum terjamah tangan manusia, karena danau seluas 150 hektar tersebut memiliki keindahan yang tidak kalah dengan Danau Toba di Sumatera Utara.
Tetapi untuk menjadikan daerah tersebut sebagai tujuan wisata terkemuka, dia menganggap kerjasama dengan Pemprov Sumsel dan kabupaten/kota lainnya sangat penting.
Sehingga program kunjungan wisata bisa terintegrasi secara bersama melalui kunjungan wisatawan ke sejumlah daerah di Sumsel, ujarnya.
Sementara itu, untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Musirawas menjadi daerah tujuan wisata terdepan pemerintah setempat telah membangun sejumlah infrastruktur menuju dan di areal objek wisata.
Guna melayani wisatawan yang datang dengan menggunakan pesawat udara kini, Bandara di daerah tersebut terus berbenah dengan memperlebar landasan dari 900 meter menjadi 1.350 meter dan panjang 19 meter dan tahun 2009 ditargetkan pesawat jenis Fokker bisa mendarat sebelumnya hanya Cassa, tambah Ridwan.
Sumber: www.kompas.com (3 November 2008)