Lahirnya Kreasi Seni dan Sastra

Tanjungpinang, Kepulauan Riau— Perhelatan Bintan Art Festival (BAF) ke-8 berlangsung sukses. Dua hari pelaksanaan, yakni Jumat (24/10) dan Sabtu (25/10) warga Tanjungpinang dibawa dalam alam kreasi seni dan budaya tanah air itu. BAF pun secara resmi ditutup Wakil Gubernur Kepri, Muhammad Sani.

Pada malam penutupan, seluruh peserta menampilkan persembahan yang luar biasa. Ada Putu Wijaya, Ramon Damora, Hasan Aspahani, Huznizar Hood dan sebagainya. Mereka secara lugas membacakan puisi persembahan. Selain itu, ada pula aneka tarian yang dibawakan peserta dari luar, seperti Singapura, Sidoarjo, dan sebagainya.

Wagub Kepri, Muhammad Sani mengharapkan kegiatan serupa tetap dipertahankan. Banyak nilai yang terkandung di dalamnya. Yang lebih penting lagi, kreasi baru bidang seni dan sastra lahir.

BAF ke-8 tahun ini dibuka Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepri, Robert Iwan Leriaux. Saat pembukaan, Jumat (24/10) di lokasi Ocean Corner tepi laut Tanjungpinang, Aida Ismeth dan Wakil Bupati Bintan, Mastur Taher ikut ambil bagian baca puisi.

BAF tahun ini diikuti budayawan, sastrawan dan pelaku seni dari beberapa negara tetangga dan provinsi lain. Ada peserta dari Singapura, Malaysia, Jakarta, Sidoarjo Jawa Timur, Solo jawa Tengah, Pekanbaru, dan dari kabupaten/kota se-Provinsi Kepri.

Robert Iwan Leriaux mengatakan, momen seni yang diselenggarakan setahun sekali ini jangan sekadar pertunjukan seni dan sastra saja akan tetapi diperluas melahirkan kreasi seni baru. Kreasi seni ini harus bercorak budaya melayu. Seiring gencarnya pelaku seni membangkitkan gairah seni di Kepri, Pemprov Kepri pun ikut larut memberi dukungan.

”Pemerintah berharap, BAF ikut mempromosikan Kepri ke dunia internasional. Diharap, momen berkumpulnya pelaku seni di Tanjungpinang kali ini mampu membangkitkan minat wisatawan mancanegara menyinggahi Kepri,‘‘ imbuh Iwan.

Tim Singapura menampilkan dua pagelaran yakni tarian zapin warisan Singapura dan tarian Junjung Adat tantang Budaya. Tepuk tangan penonton meledak saat setiap sesi selesai dipentaskan.

BAF kali ini juga ada penyerahan cendera mata pada pelaku seni. Mereka adalah Aida Ismeth, Mastur Taher, Putu Wijaya, Ikra Negara, Ramon Damora, Hasan Aspahani, Samson Rambah Pasir, Sanggar Sri Warisan, Majelis Budaya, Dewan Kesenian Bintan, Pusat Latihan Seni, Dewan Kesenian Batam, dan lainnya.

Tak kalah menarik, BAF menampilkan persembahan tarian Eksotika Pasir dari Sidoarjo. Tarian ini seakan-akan membawa penonton larut dalam dalam masa silam.

Ketua Dewan Kesenian Provinsi Kepri, Huznizar Hood dalam kata sambutan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak atas terselenggaranya BAF ke-8 kali ini. Bagi Huznizar, perhelatan BAF tahun ini merupakan perpisahan dirinya selaku Ketua Dewan Kesenian.

Ia berharap, pengganti dirinya dan pengurus baru Dewan Kesenian Kepri kembali melanjutkan perhelatan besar bidang seni Kepri ini. Awalnya, pria akrab disapa Nizar ini menyebut gawai seni BAF ini bernama Bintan Zapin Festifal. Kemudian Dewan Kesenian merubah namanya menjadi BAF. Kali ini memasuki ke-8. (zek)

Sumber: www.batampos.co.id (27 Oktober 2008)

Related Posts:

-

Arsip Blog