Las Vegas, Amerika Serikat- Hingga hari ketiga pelaksanaan Diving Equipment and Marketing Asosiation (DEMA) Show 2008, di Las Vegas, Amerika Serikat, pengunjung makin ramai. Stan Indonesia, yang diwakili 22 delegasi, tidak kalah menarik dengan stan-stan lain yang didominasi kalangan usaha perlengkapan menyelam.
Para pengunjung rata-rata menyatakan minatnya untuk mengunjungi 150 titik (lokasi) diving yang ada di Indonesia. "Laut Sulawesi sungguh indah. Saya kepengin berkunjung ke sana lagi," kata David Kern, penyelam asal Amerika Serikat yang tahun lalu pernah mengunjungi Indonesia.
Ditemani teman wanitanya, David antusias mengumpulkan informasi tentang wisata bahari di Indonesia. Sambil memasukkan kartu nama, untuk bisa mendapatkan doorprize yang disediakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, David banyak bertanya soal tempat-tempat diving di luar wilayah. Para petugas booth Indonesia pun antusias menjelaskan sejumlah tempat wisata di Indonesia, bukan hanya wisata bahari, tapi juga jenis wisata lain.
Stan Indonesia diwakili pemerintah pusat (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata), KJRI Los Angeles, pemerintah daerah (Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Raja Ampat-Papua Barat, dan Wakatobi, serta Manado), serta belasan pelaku usaha wisata laut, cukup menarik minat para diver.
Untuk menarik pengunjung stan Indonesia menampilkan aneka tari-tarian tradisional yang dimainkan para penari Indonesia yang sudah lama bermukim di Las Vegas. Antara lain, tari Zapin. Tari-tarian tersebut dikoordinir oleh Syaiful, mantan artis generasi 1980-an yang saat ini bekerja di Las Vegas. [DT, Las Vegas]
Sumber: http://www.gatra.com (26 Oktober 2008)