Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menyatakan kesiapannya untuk penyelenggaraan Sail Morotai 2012. Hal tersebut disampaikan dalam acara Pre-Event Sail Morotai 2012, di Jakarta, Rabu (29/12/2010).
Sail Morotai 2012 merupakan rangkaian kegiatan Sail Indonesia. Kegiatan yang sudah terselenggara adalah Sail Bunaken 2009 dan Sail Banda 2010. Tahun 2011, acara ini akan bertempat di Belitung dan Wakatobi.
Menurut Kepala Bappeda Pemkab Pulau Morotai, Muhlis Baay, pemilihan Morotai sebagai kelanjutan Sail Indonesia merupakan rencana pemerintah pusat. Ia melanjutkan, pada Agustus 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan beberapa jajaran menteri untuk mempersiapkan penyelenggaraan acara tersebut. Ada tujuh kementerian yang akan terlibat dalam acara Sail Morotai 2012.
Tujuan Sail Morotai 2012 adalah memperkenalkan sumber daya wisata bahari sekaligus wisata sejarah. Selain itu, potensi daerah akan berkembang dan ekonomi pun meningkat. Citra Indonesia juga diharapkan dapat meningkat sebagai negara kepulauan besar dunia.
Muhlis menjelaskan beberapa rangkaian acara yang akan diselenggarakan antara lain pertunjukan budaya dan pariwisata, seperti Dodola Datebi Festival sampai menapak tilas sejarah.
Morotai sangat cocok untuk wisata bahari, misalnya kegiatan selam karena panorama bawah lautnya yang sangat indah.
"Dari sisi wisata bahari, Morotai cukup dikenal, tapi kurang diekspose," kata Wakil Ketua DPRD Morotai Adjan Djaguna.
Selain itu, potensi wisata dari Morotai adalah keindahan danau mira atau air terjun. Ada pula obyek wisata air kaca peninggalan dari Perang Dunia II.
Muhlis menyebutkan rute Sail Morotai 2012 akan menelusuri Penang, Sarawak, Kalimantan, Sulawesi, Morotai, Raja Ampat, dan Papua Niugini. Sementara itu, di Moratai, acara akan berpusat di Desa Daruba, Desa Juanga, Pulau Dodola, Pulau Sum Sum, Pulau Ngele-Ngele, Lapangan Pante, dan Pulau Tabailenge.
Di Pulau Ngele-Ngele akan ada diving, game fishing, berselancar, dan snorkeling. Sementara itu, Pulau Tabailenge akan diperkenalkan sebagai tempat diving di pulau terluar. Tentu saja primadonanya adalah Pulau Dodola yang di sana akan berlangsung Dodola Datebi Festival.
"Pulau Dodola ini ikon Pulau Morotai. Pantainya sangat bagus," ucap Muhlis.
Beberapa penginapan bisa ditemui di pulau tersebut. Pusat kegiatan dan acara puncak bertempat di Desa Daruba. Adapun di Pulau Sum Sum terdapat patung MacArthur.
Banyak masyarakat yang belum mengetahui Morotai memiliki peran penting dalam sejarah, terutama Perang Dunia II. Pulau ini memiliki posisi stratagis di Asia Pasifik. Karena itu, pasukan Amerika Serikat menyusun kekuatan militer semasa Perang Dunia II di Morotai. Jenderal Douglas MacArthur sempat bermarkas di pulau ini dan menggalang kekuatan militer untuk mengusir tentara Jepang.
Beberapa peninggalan bersejarah dibuang tentara AS ke laut. Karena itu, Lapangan Pante menjadi kekuatan Morotai berupa Diving Morotai Under Water. "Ada sisa-sisa Perang Dunia II di bawah laut. Bisa diving sambil napak tilas. Ini khas Morotai, berbeda dengan Banda dan Bunaken," kata Muhlis.
Pihaknya mengakui ada banyak kendala yang dihadapi untuk menyelenggarakan acara berskala internasional tersebut, apalagi usia kabupaten ini tergolong baru. Karena itu, pihaknya berharap dukungan berbagai pihak, terutama dari pemerintah pusat.
Sumber: http://travel.kompas.com