Mojokerto, Jawa Timur- Pemerintah membangun Taman Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dengan mengembangkan Pusat Informasi Majapahit yang saat ini sudah ada. Pembangunan Taman Majapahit ini, antara lain, untuk menyelamatkan situs serta benda-benda cagar budaya dari kerusakan.
Pada tahap pertama, pembangunan Taman Majapahit diharapkan selesai pada 2009, termasuk menentukan batas-batas kawasan. Adapun rencana jangka menengah hingga 2010 adalah penyusunan skema pendanaan kemitraan dan proposal investasi serta penataan dan pengembangan kawasan perajin di Trowulan.
Demikian dikatakan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Taman Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (3/11).
Menurut Menteri, karena keterbatasan dana, pemerintah tidak bisa menyelamatkan seluruh peninggalan Kerajaan Majapahit di situs Trowulan, Mojokerto, yang berada dalam areal seluas 11 kilometer x 9 kilometer. Yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan penyelamatan secara perlahan dan bertahap terhadap situs-situs sejarah yang sudah ditemukan.
Namun, upaya itu harus berhadapan dengan kecepatan laju perusakan lahan di situs Trowulan oleh industri pembuatan batu bata rakyat. Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Puslitbang Budpar), tak kurang dari 6,2 hektar lahan di situs Trowulan rusak setiap tahun. Namun, pemerintah sulit menghentikan karena berkaitan dengan sumber ekonomi masyarakat.
Candi temuan baru
Menteri Jero Wacik bersama Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Hari Untoro Dradjat, Senin kemarin, menyempatkan diri mengunjungi lokasi penemuan candi tempat pemujaan semasa Kerajaan Majapahit di Desa Wates Umpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur I Made Kusumajawa mengatakan, candi tersebut diduga sebuah candi pemujaan peninggalan Kerajaan Majapahit dari abad ke-13. (NAL/INK)
Sumber: cetak.kompas.com (4 November 2008)