Makassar – Sulawesi Selatan tak hanya terkenal dengan Tana Toraja-nya atau Pantai Bira, Bulukumba, tetapi tiga kabupaten yang disinggahi peserta Tour Wisata Ujungpandang Ekspres, Sabtu (14/2) dan Minggu (5/2) ternyata berpotensi menawarkan sejumlah pesona nan indah dan cantik.
Ada Takalar dan Jeneponto dengan wisata pantainya atau Bantaeng dengan segudang suguhan wisata alam dan budayanya.
Sekitar 22 Peserta Tour Wisata dilepas oleh CEO Fajar Group, H Syamsu Nur didampingi Dirut/Pimred Harian Ujungpandang Ekspres Drs H Mappiar HS, Pemimpin Perusahaan Harian Ujungpandang Ekspres Mufti Hendrawan SE, Manager Umum Nasruddin M dan Ketua Panitia HA Rivai Marsuti.
Memasuki Kabupaten Takalar, rombongan tour diterima oleh Bupati Takalar, Ibrahim Rewa dan menjelaskan daerah-daerah wisata yang ada di kotanya.
"Dengan visi Kota Takalar, kami memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini mempromosikan daerah wisata," tuturnya sesaat menyerahkan cendera mata kepada Dirut/Pimred Harian Ujungpandang Ekspres.
Meskipun jalan menuju Takalar -Jeneponto bergelombang namun mata peserta tour terobati dengan pemandangan indah sepanjang perjalanan. Padi terhampar hijau.
Tidak terasa peserta telah memasuki Kota Jeneponto dan diterima secara langsung oleh Bupati Jeneponto, Radjamilo. Jeneponto yang dikenal dengan Bumi Turatea, ternyata menawarkan sejumlah potensi wisata. Baik itu wisata alam, budaya, agrowisata dan agrobisnis. Jadi tak salah rasanya jika peserta tour wisata mengagendakan daerah wisata yang ada di 90 km dari Kota Makassar itu.
"Insya Allah tahun depan, jika Jeneponto dipilih lagi jadi kota Wisata Tour Upeks, kita sama-sama ke sana," tuturnya dengan nada bercanda.
Bukan hanya Coto Kuda sebagai wisata kuliner, lanjutnya wisata ala juga dimilikinya, seperti Air Terjun Je‘ne Ariba yang terletak 25 km dari Kotanya.
Ada wisata budaya, Bungung Salapang yang berarti sembilan sumur yang dipercaya sebagian masyarakat Jeneponto dapat menghilangkan berbagai macam penyakit yang ada dalam tubuh, bisa awet mudah juga bisa ketemu jodoh.
"Wisata agrobisnis Industri Garam Jeneponto juga cukup menjanjikan," kuncinya.
Peserta dijamu makan siang dan istirahat sejenak kemudian berangkat ke kota tujuan Bantaeng.
Akhirnya dengan jarak sekira 123 km dari Kota Makassar, peserta tour finish di depan rumah Jabatan Bupati Bantaeng. Melepaskan penat dan udara Kota Bantaeng sejenak, rombongan tour mengunjungi Permandian Alam Ere‘ Merasa yang terletak di Desa Kampala, Kecamatan Ere merasa, sekitar 16 kilometer dan Kota Bantaeng. Perjalanan menuju ke sana dapat ditempuh sekitar 30 menit, melewati jalan aspal dengan tanjakan yang sesekali berkelok.
Di sepanjang peserta disuguhi rumah panggung berjejer di antara areal persawahan. Di sekitar permandian ini udaranya sejuk, dengan pemandangan alam berupa perbukitan yang ditumbuhi pohon dan tanaman berwarna hijau.
Di sini terdapat kolam renang sebanyak dua buah, masing-masing untuk orang dewasa dan anak-anak. Kolam renang mi mempunyai sumber air dari pegunungan. Airnya jernih dan sejuk. Di dalam kolam renang itu, anda dapat melakukan kegiatan mandi dan lomba renang. Di antara dua kolam renang, terdapat sebuah panggung untuk pentas atau pertunjukan acara.
Di sekitar kolam renang, terdapat aliran air dan pegunungan mengalir di antara batu-batu dan membentuk air terjun kecil. Di bawah air terjun itu terdapat aliran air yang membentuk sungai kecil.
Acara puncak dilakukan malam ramah-tamah yang dikemas secara adat di pelataran rumah jabatan Bupati Bantaeng. Peserta tour disuguhi atraksi budaya setempat. Ada tari A‘jangang-jangang, tari Jamuan serta atraksi gandrang bulo persembahan dinas pariwisata Kabupaten Bantaeng. dua jam peserta tour puas dengan atraksi budaya butta toa. Puncaknya diumumkan pemenang tour wisata.
Dalam kesempatannya Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah menjelaskan potensi yang ada di Butta Toa, Bantaeng serta rencana strategis mengembangkan daerah yang dipimpinya.
"Bantaeng ini wilayahnya kecil, tapi umurnya lebih tua dari kota lain, 750 tahun. Dulu dikenal pusat niaga, pemerintahan dan budaya," ujarnya.
Meskipun masih terhitung baru, enam bulan memimpin, namun Bantaeng telah mengembangkan pusat pengolahan ikan berorientasi ekspor, stasiun pengisian bahan elpiji untuk kawasan selatan-selatan serta menjajaki hubungan kerjasama dengan perusahaan minyak Malaysia, Petronas.
Disektor pertanian, menurutnya Bantaeng memiliki panjang pantai 21,5 Km yang berpotensi ditumbuhi rumput laut. Begitupun dengan beras yang terkenal lezat serta menggelar teknologi 20 varietas unggulan.
"Kalau infrastruktur, Jalan-jalan sudah bagus hingga ke pelosok desa. Saya hanya melanjutkan program yang ada. Harapan kita Bantaeng yang kecil bisa menjadi contoh teknologi unggulan. Sesungguhnya Bantaeng hanya orang yang tidak kenal, tetapi orang yang pertama datang kesini pasti akan terus ke sini," jelasnya. (Al Ulla Ashar)
Sumber: http://www.ujungpandangekspres.com (17 Februari 2009)