Ingin Limpahan Wisatawan dari Malaysia

Tak sampai seminggu lagi, program wisata Tahun Kunjungan Kalimantan Barat dimulai, bertepatan dengan dimulainya detik pertama 2010. Sekitar 30 ribu wisatawan mancanegara diharapkan berkunjung ke Kalbar selama program tersebut

Dua pintu resmi Kalbar untuk akses internasional, yaitu Bandar Udara Supadio Pontianak dan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong Kabupaten Sanggau, telah mempunyai fasilitas Visa on Arrival (VoA) sejak 2008, yang melayani permintaan visa di lokasi kedatangan.

Layanan itu dibuka karena Kalbar ingin mendapat limpahan wisatawan mancanegara dari Sarawak, Malaysia Timur, yang jumlahnya mencapai dua juta orang per tahun.

Kalbar mempunyai akses darat langsung ke Sarawak serta tidak jauh dari negara tujuan wisata di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Kekayaan alam di Kalbar pun tak kalah dengan daerah lain yang sudah lebih terkenal seperti Bali. Potensi alam di perairan Pulau Maya - Karimata, Kabupaten Kayong Utara termasuk salah satu yang terbaik di Nusantara.

Atau kalau ingin menyaksikan keanekaragaman budaya dapat mengunjungi Kota Singkawang, 145 kilometer sebelah utara Pontianak.

Di kota berjuluk "Seribu Kelenteng" itu, wisatawan mudah melihat akulturasi budaya dari tiga etnis yang dominan, yakni Melayu, Tionghoa, dan Dayak. Ada kelenteng tua tengah kota yang jaraknya tak sampai 100 meter dari Masjid Raya. Sementara kedua tempat ibadah itu menjadi pusat kegiatan keagamaan masing-masing penganutnya.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Nasional Kalbar Bidang Pariwisata, Promosi, dan Luar Negeri Raja Sapta Oktohari mengatakan Kalbar mempunyai segudang potensi wisata yang luar biasa. "Upaya promosi dapat memanfaatkan sarana yang ada. Termasuk melalui jejaring sosial di dunia maya," kata anak pengusaha Oesman Sapta Odang itu.

Ketua DPD Asosiasi Tur dan Agen Wisata Kalbar Hefni AS mengatakan, selain wisata alam, Kalbar juga dikenal sebagai daerah tujuan belanja warga negeri jiran. "Orang-orang Sarawak dan Brunei Darussalam, banyak yang masuk ke Kalbar untuk belanja," kata Hefni AS.

Kurs rupiah yang lebih rendah dibanding ringgit Malaysia atau dolar Brunei Darussalam membuat harga produk Indonesia juga menarik untuk diborong mereka.

Di Serikin, Sarawak, yang berbatasan dengan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, setiap akhir pekan ada pasar yang mayoritas penjualnya dari Indonesia.

Pasar Serikin tidak hanya didatangi warga Sarawak, namun juga dari Semenanjung Malaysia dan Brunei Darussalam. Salah satunya harga yang murah dengan kualitas bagus.

Tapi, diakui juga bahwa upaya untuk menjual potensi Kalbar secara optimal masih terkendala banyak hal seperti infrastruktur yang kurang baik.

Hefni mencontohkan Kabupaten Ketapang yang dapat ditempuh menggunakan transportasi udara sekitar setengah jam dari Pontianak. "Tapi biayanya sekira Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu, padahal waktunya singkat," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar Kamaruzzaman mengatakan upaya berkoordinasi dengan instansi teknis maupun pemerintah kabupaten/kota dilakukan untuk meminimalisir kendala itu.

"Tahun Kunjungan Kalbar 2010 menjadi pemicu untuk membenahi dan meningkatkan pembangunan industri sektor pariwisata di Kalbar," kata Kamaruzzaman. (ant)

Sumber: http://banjarmasinpost.co.id
-

Arsip Blog

Recent Posts