Tingkatkan Wisata Kuliner, Hotel Diminta Sajikan Menu Khas Melayu

Pekanbaru - Ketua Riau Tourism Board (RTB) Fadlah Sulaiman kepada Riauterkini Jum'at (5/3/10) mengatakan bahwa selain objek wisata, kuliner (makanan khas) menjadi salah satu pilihan paling dicari oleh wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Menurutnya, Riau memiliki banyak sekali kreasi makanan khas melayu. Terutama di luar pusat kota. Dengan keberadaan makanan khas melayu yang jauh tersebut, sulit para wisatawan untuk mengetahui keberadaannya. Itulah sebabnya pengusaha hotel dan restoran diminta untuk ikut mempromosikan kuliner khas melayu dengan jalan memasukkannya ke dalam daftar menu hotel.

Semisal nasi lemak pulut, gulai asam pedas baung, gulai ikan salai, sate lilit, panggang puluik ikan kepiyek, palai ikan patin, buntil daun talas, doda pucuk ubi, sayur santan telor pecah daun katu, sambal lado terung asam, sambel poyah, sambel teri terasi, ayam goring kampung asli, asam pedas tempoyak, sambal belacan, dan kerang khas melayu.

Untuk minuman dan kue khas melayu ada jus pelangi, laksamana mengamuk, roti jala es kuah durian, puteri Indragiri dan es kacang merah, lempok durian, lempok nenas, bolu kemojo, kue bangkit.

"Dengan banyaknya jenis makanan khas kuliner Melayu tersebut yang disajikan atau paling tidak masuk dalam menu hotel akan lebih menambah minat wisatawan untuk kembali ke Riau menikmati kuliner khas melayu tersebut," terangnya.

Ke depan, ia mengharapkan hotel-hotel dan restoran-restoran dapat mengakomodir keberadaan makanan khas melayu dalam sajian mereka. Dengan begitu, makanan khas melayu Riau lebih dikenal dan tentunya akan lebih berkembang wisata kuliner Riau. (H-we)

Sumber: http://www.riauterkini.com
-

Arsip Blog

Recent Posts