Solo, Jateng - Pembantu Rektor I Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Sri Rohana, mengemukakan perlunya urusan budaya dan seni sebagai bagian penting atas pembentukan karakter bangsa dialihkan dari Dinas Pariwisata dan selanjutnya menjadi bagian dari Dinas Pendidikan.
"Budaya dan seni selain untuk membentuk karakter bangsa juga sebagai alat pemersatu, karena itu sangat tepat kalau dipisahkan dari Dinas Pariwisata dan dimasukan di Dinas Pendidikan," katanya di Solo, Jumat.
Ia mengemukakan, masalah budaya dan seni menjadi kurikulum pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas.
Ia mengatakan, kehidupan sehari-hari masyarakat tidak lepas dari persoalan budaya dan seni.
Pada era kesejagatan, katanya, budaya dan seni memiliki peranan penting sebagai kekuatan karakter bangsa.
Ia mencontohkan, tari sebagai sajian kultural merupakan ekspresi jati diri bangsa, sumber kreativitas, dan warisan yang harus dilestarikan.
"Supaya jati diri bangsa tidak terkikis oleh modernisasi," katanya.
Tarian rakyat sebagai basis kultural, katanya, berperan mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Wakil Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo, juga menyatakan pentingnya mengembalikan urusan budaya dan seni dari Dinas Pariwisata Seni dan Budaya ke Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemerintah Kota Surakarta.
"Harus dikembalikan lagi karena seni dan budaya ini urusan pembentukan karakter bangsa," katanya.
Urusan budaya dan seni yang berada di bawah Dinas Pariwisata, katanya, cenderung mengarah kepada kepentingan komersial atas bidang itu.
"Tidak memperhatikan makna lebih dalam atas budaya dan seni," katanya. (rs/RS/ant)
Sumber: http://www.beritadaerah.com
"Budaya dan seni selain untuk membentuk karakter bangsa juga sebagai alat pemersatu, karena itu sangat tepat kalau dipisahkan dari Dinas Pariwisata dan dimasukan di Dinas Pendidikan," katanya di Solo, Jumat.
Ia mengemukakan, masalah budaya dan seni menjadi kurikulum pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas.
Ia mengatakan, kehidupan sehari-hari masyarakat tidak lepas dari persoalan budaya dan seni.
Pada era kesejagatan, katanya, budaya dan seni memiliki peranan penting sebagai kekuatan karakter bangsa.
Ia mencontohkan, tari sebagai sajian kultural merupakan ekspresi jati diri bangsa, sumber kreativitas, dan warisan yang harus dilestarikan.
"Supaya jati diri bangsa tidak terkikis oleh modernisasi," katanya.
Tarian rakyat sebagai basis kultural, katanya, berperan mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Wakil Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo, juga menyatakan pentingnya mengembalikan urusan budaya dan seni dari Dinas Pariwisata Seni dan Budaya ke Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemerintah Kota Surakarta.
"Harus dikembalikan lagi karena seni dan budaya ini urusan pembentukan karakter bangsa," katanya.
Urusan budaya dan seni yang berada di bawah Dinas Pariwisata, katanya, cenderung mengarah kepada kepentingan komersial atas bidang itu.
"Tidak memperhatikan makna lebih dalam atas budaya dan seni," katanya. (rs/RS/ant)
Sumber: http://www.beritadaerah.com