Ponorogo - Warga Ponorogo, Jawa Timur, menemukan relief berbentuk batu prasasti sepanjang 350 meter yang diduga peninggalan zaman manusia purba.
"Belum ada kepastian berapa usia prasasti ini, namun jika melihat bentuk goresan yang masih sederhana serta lapisan batu, kami perkirakan peninggalan manusia purba," kata Antok Kartiko, aktivis pelestari dan pemerhati benda cagar budaya, di Ponorogo, Selasa.
Menurut dia, situs prasejarah berusia ribuan tahun di salah satu tebing gunung yang ada di pinggir jalan Desa Pager Ukir, Kecamatan Sampung, tersebut ditemukan secara tidak sengaja.
"Kejadiannya berawal dari keisengan warga saat menyabit rumput di sekitar lokasi penemuan prasasti," katanya.
Begitu mengetahui ada ukiran kuno berbentuk ikan, gajah, dan matahari pada bagian permukaan batu tersebut, kata dia, pembicaraan dari mulut ke mulut antarwarga pun bergulir cepat.
Salah satu kelompok yang kemudian menindaklanjuti informasi tersebut adalah komunitas pemerhati benda cagar budaya di Ponorogo.
Dibantu sejumlah warga, mereka melakukan penggalian kecil-kecilan di sekitar lokasi ditemukannya prasasti pertama. Hasilnya, mereka menemukan relief manusia purba itu dengan ukuran panjang mencapai 350 meter.
"Ternyata dinding batu yang ditumbuhi rumput dan terkubur oleh tanah yang terletak di pinggir jalan desa itu memang banyak terdapat goresan purba," kata Antok.
Oleh karena itu, Antok bersama warga yang ikut menemukan situs prasejarah tersebut berharap pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan penyelamatan.
Mereka khawatir jika benda bersejarah itu tetap dibiarkan tidak terurus akan diambil alih oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ponorogo, Gunardi, mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kepurbakalaan Trowulan, Jawa Timur," katanya. (T.M038/D007/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com
"Belum ada kepastian berapa usia prasasti ini, namun jika melihat bentuk goresan yang masih sederhana serta lapisan batu, kami perkirakan peninggalan manusia purba," kata Antok Kartiko, aktivis pelestari dan pemerhati benda cagar budaya, di Ponorogo, Selasa.
Menurut dia, situs prasejarah berusia ribuan tahun di salah satu tebing gunung yang ada di pinggir jalan Desa Pager Ukir, Kecamatan Sampung, tersebut ditemukan secara tidak sengaja.
"Kejadiannya berawal dari keisengan warga saat menyabit rumput di sekitar lokasi penemuan prasasti," katanya.
Begitu mengetahui ada ukiran kuno berbentuk ikan, gajah, dan matahari pada bagian permukaan batu tersebut, kata dia, pembicaraan dari mulut ke mulut antarwarga pun bergulir cepat.
Salah satu kelompok yang kemudian menindaklanjuti informasi tersebut adalah komunitas pemerhati benda cagar budaya di Ponorogo.
Dibantu sejumlah warga, mereka melakukan penggalian kecil-kecilan di sekitar lokasi ditemukannya prasasti pertama. Hasilnya, mereka menemukan relief manusia purba itu dengan ukuran panjang mencapai 350 meter.
"Ternyata dinding batu yang ditumbuhi rumput dan terkubur oleh tanah yang terletak di pinggir jalan desa itu memang banyak terdapat goresan purba," kata Antok.
Oleh karena itu, Antok bersama warga yang ikut menemukan situs prasejarah tersebut berharap pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan penyelamatan.
Mereka khawatir jika benda bersejarah itu tetap dibiarkan tidak terurus akan diambil alih oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ponorogo, Gunardi, mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kepurbakalaan Trowulan, Jawa Timur," katanya. (T.M038/D007/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com