Medan- Kawasan Danau Toba, Pulau Komodo dan Krakatau masuk nominasi situs keajaiban dunia tahun 2001. “Masuknya Danau Toba, Pulau Komodo dan Krakatau menjadi nominasi situs keajaiban dunia berdasarkan temuan Tjoe Mun Tong di www.new7wonders.com. Tjoe Mun Tong kemudian menjumpai saya, dan DR Polin Pospos untuk memprakarsai dan menggagas agar Danau Toba bisa masuk 7 besar di situs keajaiban dunia tahun 2011 di Lisbon, Portugal,” kata Drs Edward Simanjuntak kepada SIB, Rabu (19/11) di Kantor Staf Ahli Gubsu Jalan Diponegoro Medan.
“Kita bertiga di sini hanya sebagai penggagas, agar Danau Toba terpilih menjadi salah satu situs 7 keajaiban dunia. Kita bertiga juga akan menyampaikan hal ini kepada Bapak DR GM Panggabean sebagai tokoh masyarakat dan Gubsu H Syamsul Arifin SE dalam waktu dekat ini. Dengan dukungan Pak DR GM Panggabean dan Gubsu H Syamsul Arifin SE, mudah-mudahan Danau Toba terpilih jadi salah satu 7 situs keajaiban dunia tahun 2011,” katanya.
Menurut dia, walaupun Danau Toba masuk sebagai nominasi, tapi belum tentu masuk 7 situs keajaiban dunia karena untuk mewakili Indonesia saja, Danau Toba harus bersaing dengan Pulau Komodo dan Krakatau. “Sebab setiap negara hanya bisa diwakili satu objek saja, dan untuk mewakili negaranya itu dilihat dari rangking yang tinggi,” terangnya.
Untuk menentukan rangking tertinggi itu, lanjut dia, ada prosesnya. Proses seleksinya itu melalui perolehan suara yang disampaikan melalui email. “Misalnya kita mempunyai email kirim ke website www.new7wonders.com lalu ketik Danau Toba. Kita harapkan masyarakat Sumut dapat mendukung Danau Toba menjadi salah satu dari 7 situs keajaiban dunia melalui pengiriman email. Caranya kalau sudah dibuka website itu, nanti ada pilihan atau pertanyaan seperti pilih 7 yang menjadi keajaiban dunia, lalu kita mengetik Danau Toba di dalam kolom yang telah ditentukan,” jelasnya.
Dia menuturkan, setiap beberapa tahun sekali UNESCO melakukan pemilihan 7 keajaiban dunia. “Kalau tahun sebelumnya daerah tertentu terpilih menjadi salah satu keajaiban dunia, tahun 2011 kemungkinan tidak terpilih lagi,” paparnya.
Untuk tahap pertama, lanjut dia, warga Sumut harus memperjuangkan Danau Toba bisa mewakili Indonesia masuk ke-77 negara nominasi, 31 Desember 2008. Kemudian tahap kedua di pertengahan 2009, dari 77 negara itu dipilih kembali menjadi 21 negara nominasi, lalu tahun 2011 dipilih pemenangnya 7 negara berdasarkan ranking pengiriman email ke website di atas. “Jadi perjuangan kita warga Sumut saat ini hanya tinggal 31 Desember 2008, untuk itu segera kerimkan email masing-masing agar Danau Toba masuk mewakili Indonesia,” ujarnya.
Sekarang ini, kata dia, dukungan Danau Toba agar masuk nominasi 7 keajaiban dunia terus mengalir ke website itu, antara lain Ngadiny Ngadio warga Sumut di Singapura, Paulina Sianturi (Singapura), Corbert Pasaribu (Mantan Sekda Jayapura), Panusinan Tampubolon/Pengusaha (Jayapura), Pascal Tampubolon (Sidney, Australia), Hesby Lisapaly (Singapura), Susisin S (Singapura), dan lain-lain.
Sementara Tjoe Mun Tong mengatakan, hingga saat ini secara nasional posisi Danau Toba masih berada di urutan 2 (dunia urutan 25) dan Komodo di urutan 1 (dunia urutan 23). Sedangkan Krakatau berada diurutan 3. “Kalau warga Sumut bersungguh-sungguh memberikan dukungannya melalui email tadi, Danau Toba mungkin dapat mewakili Indonesia. Hal itu dilihat perbandingan jumlah penduduk Pulau Komodo jauh lebih banyak masyarakat Sumut yang mencapai 12 juta lebih,” karanya.
Sementara melihat jumlah penduduk Indonesia, Danau Toba seharusnya bisa masuk 7 situs keajaiban dunia. “Sekarang ini posisi I keajaiban dunia dipegang philipina, sementara penduduknya masih lebih besar kita,” terangnya seraya mengatakan, keuntungan kalau Danau Toba masuk menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia nanti, antara lain : promosi pariwisata Danau Toba di dunia sudah langsung ditangani oleh UNESCO. Begitu juga tentang dana pelestarian kawasan Danau Toba akan dianggarkan di PBB sehingga keberadaan objek wisata Danau Toba bisa terpelihara.
“Artinya Danau Toba itu, bukan hanya milik Indonesia saja lagi, melainkan sudah milik Dunia. Misalnya, kalau ada kerusakan di kawasan Danau Toba akibat limbah dan lain-lainnya, yang ditegur adalah Presiden Indonesia, bukan lagi pemerintah di pinggiran Danau Toba. Jadi banyak keuntugannya kalau Danau Toba terpilih menjadi salah satu daerah keajaiban dunia. Kita juga berharap dukungan kepada warga Sumut, karena waktunya tinggal 31 Desember 2008 mendatang,” paparnya.
Kriteria Danau Toba masuk menjadi salah satu keajaiban dunia, kata dia, karena Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran 100 Km x 30 Km. Danau Toba terbentuk sekitar 73.000-75.000 tahun lalu dimana terjadi letusan gunung berapi super. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga ikut punah. “Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga meyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60 persen dari jumlah populasi manusia di bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkan soal itu,” katanya. (M35/u)
Sumber: http://hariansib.com (20 November 2008)