Tanjungpinang— Ketua Badan Perencanaan Kota (Bapeko) Tanjungpinang Syafrial Evi memastikan perencanaan pembangunan Kota Tanjungpinang pada 2009 mendatang akan memanfaatkan dua pulau kecil terluar Pulau Dompak, yakni pulau Stumu dan Pulau Tekulai sebagai pulau wisatawa.
Perencaan tersebut diakui Syafrial Evi sebagai sebuah bentuk suguhan kepada wisatawan, juga bagi warga Tanjungpinang untuk dijadikan tempat melepas lelah sekaligus jadi area rekreasi bersama keluarga.
"Keputusannya menunggu pembahasan dengan tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) terhadap penyesuain Ranperda Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) yang kini masih dalam penggodokan dewan Kota Tanjungpinang," ujar Syafrial kepada Batamtoday usai acara pembentukan tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) di Hotel Confort Tanjungpinang, Rabu (19/11).
Ke depan, Syafrial menilai, Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi, kebutuhan akan tempat wisata cukup tinggi. Baik wisawan domestik, maupun asing. Sehingga perlu adanya sebuah sarana wisata yang layak untuk dinikmati.
Bahkan, Syafrial mengaku, secara geografis dan natural, dua pulau yang direncanakan tersebut sangat strategis, dekat dengan pusat pemerintahan Provinsi Kepri di Dompak.
"Dua pulau itu cukup layak dan memenuhi syarat kalau dikembangkan akan menarik wisatawan, baik domestik maupun asing," jelas Syafrial.
Selain itu, Syafrial menjelaskan, kawasan tersebut didukung dengan beberapa kawasan hutan mangrov di Kota Tanjungpinang yang sudah diangararkan pihak Pariwisata dan Budaya Tanjungpinang serta situs budaya nasional seperti Raja Ali Haji dan Masjit Sultan di Penyengat.
Menurut Syafrial, pembahasan tim BKPRD hanya bersifat penyesuaian peruntuka lahan setelah terjadi perubahan lahan pusat pemerintahan provinsi di Dompak dan juga beberapa daerah di Tanjungpinag.
"Semunya masih dalam perencanaan. Dan jika disetujui dewan, maka bisa dibangun dan itu tergantung besaran APBD," jelas Syafrial. (Hendrik)
Sumber: http://www.batamtoday.com (19 November 2008)