Malino, Gowa- Festival Keraton Nusantara (FKN) VI 2008 di Gowa, Sulawesi Selatan, segera berakhir. Dua kerajaan berebut menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan FKN VII dua tahun mendatang. Kedua kerajaan itu adalah Kesultanan Buton (Sulawesi Tenggara) dengan ahli waris keraton LM Izat Manarfa dan Keraton Asserayah El Asyimiah (Kerajaan Siak Riau) dengan ahli waris kerajaan Muhammad Bertangkub.
Ketua Panitia FKN VI A. Rimba Alam Pangerang mengatakan, keputusannya menunggu pilihan langsung para pimpinan keraton dan kesultanan dalam forum raja yang diadakan malam nanti setelah dialog budaya berakhir. "Akan dipilih secara aklamasi. Setelah itu diketahui siapa yang keluar sebagai penyelenggara dalam even yang dilaksanakan dua tahunan itu," ungkap Rimba.
Salah satu sajian yang ditampilkan sebagai rangkaian festival adalah merawat dan menjaga kecantikan putri keraton. Kemarin giliran Keraton Solo yang menampilkan tradisi tersebut. Yang menjadi model adalah putri Istana Mangkunegaran Surakarta.
Konon tradisi bernama Ngadisaliro Putri-Putri Mangkunegaran itu diberlakukan kepada putri keraton yang baru saja mengalami haid pertama. Koordinator Pentas Seni Istana Mangkunegaran Surakarta Raden Ayu Irawati Kusumorasri di sela-sela pementasan menyampaikan, para putri yang lepas masa haidnya ini mendapat perawatan ekstra dari abdi dalem. "Selain luluran, putri keraton juga diberi jamu khusus untuk wanita. Ini dimaksudkan agar putri terlihat cantik dan selalu bugar," ujar Ira, sapaan Irawati.
Menurut dia, jamu yang diberikan mengandung khasiat khusus untuk kebugaran, merampingkan tubuh, menghilangkan bau badan, dan agar awet muda. Luluran dilakukan dua kali seminggu. "Ramuan ini masih digunakan sebagian masyarakat di Surakarta," tuturnya.
Selain jamu, putri-putri itu mendapat perawatan pada bagian tubuh vital dan pribadi. Dalam pementasan ditampilkan seorang abdi dalem memberikan ratus wangi (semacam ramuan dalam mangkuk yang mengeluarkan asap) di antara kaki sang putri. (m06/jpnn/ruk)
Sumber: http://www.jawapos.co.id (17 November 2008)