Empat Obyek Wisata Akan Ditata, Proyek Pertama Pantai Eching

Nunukan, Kalimantan Timur - Dari sejumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Nunukan (Propinsi Kalimantan Timur) ada empat obyek wisata yang akan ditata oleh Pemkab Nunukan. Masing-masing Pantai Eching, Air Terjun Binusan, Pantai Batu Lamampu dan Pantai Simangkadu.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Nunukan Petrus Kanisius mengungkapkan, untuk penataan itu Pantai Eching, pasir di pantai yang menjorok ke laut, akan ditarik ke bibir pantai dan dibuat semacam jalanan. “Jadi, meskipun air pasang tinggi, pantai bisa dilewati oleh pejalan kaki, bahkan kendaraan,” jelasnya, kemarin.

Selain itu, di pantai ini akan dibuat juga gazebo untuk tempat nongkrong dan istirahat. Bahkan jika padat penduduk, akan dibuat homestay.

“Banyak potensi obyek wisata di Nunukan ini, di Pantai Batu Lamampu ada potensi ski air dan banana boat,” terangnya.

Kemudian, penataan di Pantai Batu Lamampu lebih dikonsentrasikan Pemkab Nunukan, karena letaknya yang berhadapan dengan negara tetangga. Lokasinya pun menarik untuk wisata bahari. Di pantai ini, rencananya akan dibuat wahana permainan anak-anak dan lainnya.

Jika penataan di empat obyek wisata ini berjalan dan berkembang dengan baik, Pemkab akan merambah ke obyek wisata di kecamatan lain. Yakni obyek wisata Air Terjun Paramayo di Krayan, proses pembuatan garam gunung di Krayan, air jeram (giram) di Lumbis, air terjun di Kuala Sebuku, serta gua pembusukan dan pembakaran mayat di dataran tinggi Krayan dari etnis adat Lun Taw.

“Air terjun Paramayo di Krayan sudah ada akses masuknya. Arus airnya yang deras, bisa memutar turbin untuk listrik bagi warga di daerah sekitar,” katanya.

Suhu di Kecamatan Krayan yang sejuk pun, bisa menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara. “Jika fasilitas, sarana dan prasarananya memungkinkan, akan ada pembangunan lapangan golf, homestay, sambil melihat ketradisionalan keseharian warga Krayan,” tambahnya.
Pihaknya mengaku telah mengajukan sejumlah usulan kepada pemerintah provinsi dan pusat, untuk membangun dan meningkatkan kualitas obyek wisata di Nunukan.

Jika dibandingkan dengan Tawau Malaysia, lanjutnya, perbedaan yang terlihat sangat signifikan. “Di Tawau ada mall, hotel bintang, jalanan yang baik, fasilitas listrik dan air yang lancar. Akhirnya warga kita yang menjadi wisatawan di Tawau. Kenapa kita tidak bisa menjadikan orang Tawau sebagai wisatawan disini,” keluhnya.

Dinas ini juga mengusulkan kepada pemprov agar membangun gedung Balai Budaya Nunukan karena setiap daerah, pasti memiliki beragam macam budaya. “Selama ini `kan hanya festival dan lagu daerah saja yang dilaksanakan,” ujarnya.(dew)

Sumber: http://www.radartarakan.com (7 Februari 2009)

Related Posts:

-