Festival Film 2008 tanpa Laskar Pelangi

Jakarta- Perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2008 kembali hadir. Acara puncak yang bakal digelar bulan depan di Kota Bandung, Jawa Barat, ini masih menyisakan masalah. Beberapa sineas muda seperti Mira Lesmana dan Riri Riza bersuara lantang tentang ketidaksetujuan acara tersebut. Karya terbarunya, Laskar Pelangi tak diikutsertakan dalam FFI.

Dengan Pedoman Panitia Pelaksana FFI yang baru, Dewan Juri mengaku masalah bisa teratasi. “Dengan itikad baik mudah-mudahan bisa diterima,” ujar Niniek L. Karim, salah satu Dewan Juri dalam kategori Film Cerita Bioskop.

Menurut Niniek, para Dewan Juri telah mengajak para sineas muda untuk duduk bersama memajukan FFI. “Bahkan Riri Riza pun kami ajak rapat,” ujar Niniek. Nampaknya, kata dia, perubahan pedoman panitia tak cukup ampuh melunakkan hati Mira bersama Riri. Mereka tetap tak mendaftarkan film anyarnya Laskar Pelangi ke FFI, yang digandrungi masyarakat itu.

“Kami memang sengaja tidak mendaftarkannya,” ujar Mira lewat pesan pendeknya kepada Tempo. Menurut Mira, selama FFI belum berdiri independen dan masih di naungi Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata, dirinya belum bersedia berpartisipasi. Ia berharap, Undang-undang Perfilman tetap harus diperbaiki. “Masalah itu sudah telantar selama 10 tahun,” ujarnya.

Dari total 57 film yang mendaftarkan ikut bertarung, ditetapkan 50 film yang lolos seleksi. Tujuh sisanya terganjal masalah administrasi pendaftaran. “Ada yang karena sutradaranya orang asing dan mendaftar tidak dengan format seluloid 35 milimeter,” ujar Akhlis Suryapati, Ketua Panitia Pelaksana FFI 2008.

Tujuh film itu diantaranya, Love, The Police, Kantata Takwa, Kita Punya Bendera, Cerai, Mata Pena Mata Hati, dan Perempuan Berkalung Sorban.

Selain kategori Cerita Film Bisokop, FFI juga mengkompetisikan cerita Film Dokumenter, dan Film Pendek. Untuk film dokumenter telah dicatat sebanyak 36 judul yang masuk, satu judul gagal seleksi. Film pendek ada sebanyak 36 judul, dengan enam judul gagal seleksi. (Aguslia Hidayah)

Sumber: www.tempointeraktif.com (5 November 2008)

Related Posts:

-

Arsip Blog