Banyuwangi, Jatim - Pawai budaya memperingati hari jadi Kabupaten Banyuwangi ke-239, Sabtu (1/1), digelar. Sebelumnya, pawai budaya ini bernama Pelangi Budaya. Namun, mulai tahun ini, berganti nama menjadi Festival Kuwung Banyuwangi. Nama ini bakal segera dipatenkan untuk menonjolkan bahasa using sebagai bahasa daerah yang sudah resmi diakui sebagai bahasa sendiri. Kuwung dalam bahasa using berarti pelangi.
Festival Kuwung menyajikan keanekaragaman budaya Banyuwangi dan berbagai budaya dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur. Dari beragam budaya Banyuwangi, yang menjadi andalan yaitu fragmen tentang asal-usul penguasa Kadipaten Blambangan yang sekarang bernama Banyuwangi.
Dikisahkan, Kebo Marcuat sebagai penguasa tunggal yang sakti mandraguna akhirnya ditaklukan anak kandungnya sendiri bernama Bambang Menak. Setelah berkuasa, Bambang Menak berganti nama menjadi Joko Umbaran.
Fragmen itu seakan ingin mengubah kesan bahwa penguasa Blambangan adalah Adipati Menak Jinggo yang bertampang dan berperangai buruk seperti yang diceritakan dalam serat damarwulan. Konon, serat damarwulan itu merupakan karya yang diciptakan penguasa Mataram untuk menguasai Blambangan.
Sumber: http://berita.liputan6.com