Jakarta - Pada pekan terakhir di tahun 2008 ini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mulai memaparkan pencapaian program Visit Indonesia Year. Berdasarkan akumulasi terakhir Depbudpar, sepanjang tahun 2008 Indonesia telah dikunjungi sekitar 6,4 juta Wisatawan Mancanegara (wisman).
Jumlah kunjungan itu setara dengan raihan devisa yang total mencapai USD 7,1 miliar (sekitar Rp 79,2 triliun). "Itu pencapaian terbaik yang bisa kita capai tahun ini yang kita hitung bersama Biro Pusat Statistik (BPS). Total terjadi pertumbuhan sekitar 18 persen dibanding tahun sebelumnya," ujar Menbudpar Jero Wacik ketika ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, 23 Desember 2008.
Berdasarkan data BPS, tegas Jero, nilai Passanger Exit Survey (PES) pada setiap kunjungan Wisman rata-rata adalah USD 1.170 (setara Rp 13 juta) per kunjungan per orang. Menurut Menbudpar, ketika mencanangkan Visit Indonesia Year 2008 pada 26 Desember 2007 ditetapkan target kunjungan optimistis 7 juta orang, target moderat 6,5 juta orang dengan devisa USD 7,57 miliar. "Realisasinya tahun ini kita hanya mencapai target moderat 6,4 juta wisman dan devisa hanya mencapai USD 7,1 miliar dan ini sudah cukup bagus," tandasnya.
Untuk 2009, kata Menbudpar, jika seluruh komponen pariwisata mau bekerja keras target optimistis bisa dicapai 6,5 juta wisman. Target itu, naik 1 persen dibandingkan target moderat tahun sebelumnya. Visit Indonesia Year juga terus diperpanjang dengan tema Marine Tourism & Mice hingga awal 2009.
Dirjen Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar, mengatakan target kunjungan 2009 hanya "berani" naik 1 persen karena situasi krisis global saat ini masih susah diprediksi. Apalagi, berdasar kesimpulan pada konferensi badan pariwisata dunia UNWTO target pertumbuhan pariwisata dunia hanya berkisar 1-2 persen saja. Namun, menurutnya, pada pencapaian tahun ini Indonesia masih unggul dibanding Malaysia.
"Karena pengeluaran wisman di Indonesia mencapai USD 1170 per kunjungan sedangkan di Malaysia hanya USD 1120 dan turis asing yang datang ke Malaysia pengeluarannya hanya USD 560 per orang per kunjungan," ujarnya membela diri.
Dalam jumpa pers yang dihadiri kalangan industri pariwisata, akademisi dan pers asing tersebut, Menbudpar mengatakan, bahwa branding dan slogan Visit Indonesia Year 2009 memang masih dibahas antar departemen terkait. "Kami harapkan segera ada brand yang jelas agar bisa lebih cepat berjualan, mempromosikan Visit Indonesia Year 2009," pungkas Jero. (zul)
Sumber: http://www.fajar.co.id (24 Desember 2008)