Krisis Global Berdampak Hebat terhadap Kunjungan Turis Eropa dan Amerika ke Indonesia

Medan- Krisis global yang melanda dunia belakangan ini sangat berdampak hebat terhadap kunjungan wisatawan asing dari berbagai negara ke Indonesia.

“Dengan krisis ekonomi global belakangan ini, memang sangat berdampak hebat. Mereka berfikir bahwa traveling kini hanya sekadar kebutuhan tersier,” ungkap Martini M Paham Kasubdit Koorporasi pada Direktorat Konvensi Insentif dan Pameran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata usai menyajikan materi pada Sosialisasi Pengembangan Meeting, Insentive, Convention and Exhibition (MICE) di Garuda Plaza, Kamis (20/11).

Menurut Martini yang akrab disapa Diah, wisatawan mancanegara yang jelas-jelas kunjungannya agak drop itu berasal dari Amerika dan Eropa. Namun untuk turis regional asal Malaysia, Singapura dan Australia tetap tidak terpengaruh.

“Kunjungan wisatawan Amerika ke Indonesia memang masih di bawah 10 persen. Dan memang mereka bukanlah negara penyumbang utama buat Indonesia. Namun, sebelum krisis mereka masih mau berkunjung ke Indonesia,” ujar Diah lagi.

Sementara, untuk turis asal Eropa sendiri, yang paling dominan justeru kunjungan turis asal Jerman, sekitar belasan persen.

“Yang besar tetap Singapura, Malaysia, Jepang, China dan Korea,” katanya lagi seraya menambahkan untuk tahun 2009, Depbupar tetap menargetkan 200 ribu turis Amerika berkunjung ke Indonesia melalui MICE. Apalagi dengan pemerintahan baru yang sudah mencabut travel warning.

“Kita berharap setelah pemerintahan baru dengan Presidennya Obama dapat membawa angin segar dengan berkunjungnya wisatawan asal Amerika ke Indonesia,” harapnya.

Siapkan Strategi
Sementara pada 2008 lalu, target optimistik Depbudpar sebanyak 7 juta wisawatan hampir terpenuhi dengan capaian 6,7 juta wisatawan asing.

“Jumlah tersebut sudah di atas angka moderat, targetnya sudah mulai tercapai. Ini rekor, karena tahun sebelumnya belum pernah di atas 6 juta,” tuturnya.

Untuk tahun 2009 ini, Depbudpar sudah menyiapkan berbagai strategi untuk menarik kunjungan wisatawan dari 12 negara di dunia, dengan target kunjungan sebanyak 8 juta.

Jika tahun sebelumnya Depbudpar hanya mengandalkan publikasi dan promosi ke berbagai media regional dan internasional, kini sudah mulai melakukan pendekatan-pendekatan ke berbagai komunitas. Salah satunya memasuki dunia blogger.

Kenapa? Karena kalau bergerak ke komunitas, mereka memiliki ikatan yang lebih kuat. Seperti komunitas diving, misalnya. Apalagi, di tahun 2009 Depbudpar juga merencanakan menggelar Meeting, Intensive, Convention and Exhibition (MICE) dan marine.

“Untuk diving ini kita dekati orang-orang diving, mulai dari asosiasinya, penggemar diving dan masuk ke blogger-blogger yang memiliki club diving. Pendekatan lewat sarana ini tidak menguras biaya besar. Justeru lebih efektif,” bebernya.

Di tahun 2009, lanjut Diah, Depbudpar akan melibatkan penggemar diving dengan fotografi. “Kita mau ajak mereka ke beberapa spot di Indonesia untuk memotret. Hasilnya dimasukan ke bloger ternyata itu informasi yang lebih efektif,” cetusnya.

Selain itu Depbudpar juga menjalin kerjasama dengan pihak airline, baik milik pemerintah maupun swasta, bekerjasama dengan Malaysia dan Singapura agar menambah rute-rute baru. Seperti contoh, ke Malaysia-Manado, Malaysia-Makassar. (mc)

Sumber: http://analisadaily.com (21 November 2008)

Related Posts:

-

Arsip Blog