Ngurah Rai akan Dijadikan `The Best Tourism Airport` di Dunia

Jakarta- Bandara internasional Ngurah Rai Bali direncanakan akan dijadikan Bandara Pariwisata terbaik (The Best Tourism Airport) di dunia.

PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Ngurah Rai telah menyediakan dana Rp 2,5 3 triliun untuk mewujudkan impian tersebut. Dari dana itu, Rp 1,3 triliun untuk membangun terminal dan sisanya untuk membangun sarana penunjang.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Bambang Darwoto kepada wartawan di Jakarta, Senin mengungkapkan, untuk menjadikan Ngurah Rai sebagai Bandara Tourisme terbaik di dunia, pihaknya akan membongkar terminal domestik yang luasnya 10.905 meter persegi diperluas menjadi 74.500 meter persegi dan selanjutnya akan difungsikan sebagai terminal internasional. Sedang terminal internasional yang luasnya mencapai 63.246 meter persegi dijadikan terminal domestik.

Untuk memugar dan membangun kembali terminal Bandara Ngurah dibutuhkan dana sebesar Rp 1,3 triliun. Pembangunan terminal Ngurah Rai direncanakan mulai Juni 2009 dan selesai Juni 2011. Saat ini existing terminal internasional Bandara Ngurah Rai mampu menampung 7,6 juta penumpang per tahun.

“Setelah dibangun nanti, Bandara Ngurah Rai akan mampu menampung 12,6 juta penumpang per tahun,” ujar Bambang Darwoto.

Untuk mendukung Ngurah Rai sebagai Bandara Tourisme Terbaik di Dunia, Angkasa Pura I juga akan membangun fasilitas pendukung seperti gedung parkir, pembuatan apron seluas 56.000 meter persegi, pembuatan fly over (drop off zone), pembuatan jembatan penghubung drop off zone ke terminal, pembuatan jalan dan toll gate serta pembuatan sarana utilitas luar gedung.

Angkasa Pura I juga akan membangun komersil area seperti mall. “Nantinya Ngurah Rai seperti Bandara Changi Singapura. Pembangunannya kami akan tawarkan kepada pihak swasta. Total dana pembangunan Ngurah Rai antara Rp 2,5 sampai 3 triliun,” ujarnya.

Selain membangun Bandara Ngurah Rai, PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara Indonesia bagian timur, juga akan membangun Bandara Lombok Baru di NTB. Luas Bandara Lombok Baru 538,8 ha dengan panjang runway 2.750 x 45 m. Luas terminal domestik 11.500 meter persegi, internasional 6.000 meter persegi dan luas parkir 17.500 meter persegi.

Proyek ini dimulai Juli 2006 dan ditargetkan selesai September 2009. Niali proyek ini sebesar Rp 665,219 miliar, berasal dari Angkasa Pura I 515 miliar, Pemprov NTB Rp 110 miliar dan Pemda Lombok Tengah Rp 40 miliar.

Angkasa Pura I saat ini sedang merampungkan pengembangan Bandara Adi Sumarmo Solo dengan dana Rp 121 miliar dan akhir Januari 2009 sudah selesai.

Sumber: http://www.analisadaily.com (17 November 2008)

Related Posts:

-