Banda Aceh- Peserta Konferensi Internasional dan Gelar Budaya Aceh 2008 yang berlangsung pekan lalu di Honolulu, Hawai, Amerika Serikat, kini sudah kembali ke tanah air dan diterima Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, dalam satu acara temu pers di Banda Aceh, Kamis (30/10).
Mereka yang diterima dan sekaligus memaparkan hasil konferensi kepada Wagub Muhammad Nazar, kemarin, antara lain Rektor IAIN Ar-Raniry, Prof Drs H Yusny Saby MA PhD, yang pada konferensi bertema Beyond Tsunami: A Conference On Aceh Experience itu juga bertindak sebagai wakil Pemerintah Aceh.
Kemudian ada juga Zulfikar selaku official Tim Budaya Aceh, Fajran Zain dari Aceh Institute yang juga mewakili Pemko Sabang, Muhammad Radhie Iskandar (peserta dari Sydney, Australia), Pembina dan Ketua Sanggar Seni Seulaweut (S3) IAIN Ar-Raniry Banda Aceh masing-masing Imam Juaini dan Dedy Saputra.
Kepada Wagub Muhammad Nazar, Yusny Saby melaporkan bahwa Konferensi Internasional dan Gelar Budaya Aceh 2008, termasuk berbagai kegiatan lainnya selama berada di Hawai, sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan agenda-agenda yang telah dirancang sebelumnya. “Baik konferensi maupun seminar dan dialog yang berlangsung di Hawai itu mendapat sambutan dan tanggapan yang cukup positif dari semua peserta,” katanya.
Dikatakan, selain dari Aceh, peserta Konferensi Internasional dan Gelar Budaya Aceh 2008 tersebut juga diikuti oleh sejumlah mahasiswa Aceh yang kini sedang menyelesaikan program studi S2 maupun S3 di Amerika Serikat termasuk mereka yang ada di Hawai, Inggris, Jepang, Australia, Rusia, dan Malaysia.
Rektor IAIN Ar-Raniry Banda Aceh itu juga melaporkan tentang pergelaran seni musik dan tari tradisional Aceh yang dimainkan oleh para pelaku seni dari Sanggar Seni Seulaweut, yang mendapat sambutan luar biasa dari peserta konferensi dan masyarakat Hawai. “Atas sambutan yang luar biasa itu, patut kita beri apresiasi tersendiri kepada anak-anak Sanggar Seni Seulaweut ini,” sebut Yusni Saby.
Konsolidasi
Sementara itu, usai mendengar laporan tersebut, Wagub Muhammad Nazar menilai bahwa misi dari Konferensi Internasional dan Gelar Budaya Aceh 2008 yang telah berlangsung di Hawai itu sukses. “Saya melihat dalam misi ini terjadi konsolidasi dan penguatan silaturahmi antarsesama mahasiswa Aceh di luar negeri,” katanya.
Wagub Muhammad Nazar juga menilai bahwa Konferensi Internasional dan Gelar Budaya Aceh 2008 itu juga berhasil mempromosikan pariwisata, budaya dan peradaban masyarakat Aceh kepada berbagai komunitas masyarakat dunia. “Memang untuk misi ini harus kita keluarkan biaya. Sebab, untuk beuleumak kuah, teuntee u pih haroh beukah,” ujarnya dengan mengutip tamsilan dalam bahasa Aceh.
Wagub juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta dan semua pihak yang telah ikut membantu terselenggaranya Konferensi Internasional dan Gelar Budaya 2008 di Honolulu, Hawai, Amerika Serikat itu. “Untuk itu atas nama Pemerintah Aceh, saya menyampaikan terima kasih khusus kepada Bank BPD Aceh dan BRR NAD-Nias, yang telah ikut mendanai misi ini,” ujarnya.
Menurut Wagub, ke depan nanti acara seperti ini yang akan dilaksanakan dua tahun sekali, akan lebih dimatangkan dan ditingkatkan lagi. “Untuk itu, ke depan nanti, kita akan siapkan dana khusus dalam APBA agar acara yang kita nilai cukup bermanfaat ini bisa terlaksana secara matang dan lebih baik lagi,” pungkasnya. Konferensi pers serupa, sebelumnya juga digelar Prof Drs Yusny Saby MA PhD yang dihadiri oleh seluruh peserta konferensi di ruang sidang IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, dengan sejumlah media lokal dan media kampus.(ask)
Sumber: http://www.serambinews.com (31 Oktober 2008)