Palembang, Sumatra Selatan- Sriwijaya Internasional Dragon Boat Festival (SIDBF) di Sungai Musi bakal meriah. Selama tiga hari, Kamis-Sabtu (27-29/11). Sebanyak 23 naga, 8 diantaranya dari Asia, Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Taiwan, Hongkong, Mynmar, Vietnam bakal berlaga di Sungai Musi. Sementara itu, Benteng Kuto Besak disulap menjadi panggung hiburan rakyat sejak pagi hingga pukul 22.00.
Selain tontonan adu cepat perahu naga, panitia juga menyiapkan panggung hiburan, stan wisata kuliner, pameran tanaman hias, dan stan khusus buah durian. Kamis (27/11) pukul 19.00 peserta festival dijamu standing party dengan penerangan obor. Tim dayung negara tetangga, Malaysia dan Singapura, dipastikan ikut meramaikan SIDBF. Mereka terjadwal tiba di Palembang hari ini. Sedangkan negara lainnya, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Hongkong, dan Taiwan belum memberi konfirmasi pada panitia. "Kabar terakhir seperti itu, kita harap mereka dapat ikut serta dalam festival ini," kata Indra, even organizer SIDBF, Selasa (25/11).
Tim tamu dari luar negeri itu akan bersaing dengan tim Batam, Riau, Jambi, Sumbar, Kaltim, NAD, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Jateng. Tim tuan rumah Sumsel lokal ada 9 tim, nasional 6 tim dan internasional 3 tim. "Kalau nasional ada yang dari Jambi, Padang, Jateng yang dinilai klub kuat tim dari jambi," ungkap Dewi.
15 tim dari Indonesia, seperti Jawa Tengah, DKI Jakarta, Aceh, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Jambi. Serta beberapa tim lainya dari kota dan kabupaten di Sumsel, seperti Palembang, OKI, OI, dan Lahat. Jelang SIDBF, sejumlah tim telah menjajal medan tanding di Sungai Musi dengan arus yang cukup deras dan bergelombang, Selasa (25/11). Tim itu yakni Tim Polair Palembang dan Tim Popmi Sumsel.
Ketua Tim Polair Palembang, Hafiah, mengatakan, timnya terdiri dari petugas Polair Palembang terdiri dari 22 pedayung inti dan tiga orang cadangan. Mereka sudah empat kali latihan di Danau OPI Jakabaring dan kemarin di Sungai Musi. "Ini ajang internasional, jadi sayang kalau kita tidak ikut. Kami di sini untuk memeriahkan saja. Tidak punya target menang," kata Hafiah.
Tim lain yang juga turun menjajal arus Sungai Musi yakni Tim Popmi Sumsel. Angga Pamungkas S.Sos, mengatakan, tim terdiri dari siswa SMA Taruna Indonesia, Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS), SMA Negeri 7 Palembang, dan SMA Dharma Bhakti. Tim ini merupakan asuhan Pekan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI) Sumsel.
Tim Popmi Sumsel menurunkan tiga tim terdiri dari dua tim pria dan satu tim wanita. Mereka tidak menargetkan juara karena belum mengetahui karakter lawan. Tim ini pernah mengikuti Kejurnas di Padang dan masuk empat besar. Persiapan matang telah dilakukan selama tiga bulan di Danau OPI dan dua hari menjajal Sungai Musi.
"Kemungkinan Jambi dan Kaltim yang kuat. Namun, kita belum tahu apa mereka juga ikut. Target kita cuma yang terbaik saja karena kita membawa nama Sumsel," ujarnya.
Tabur Bunga
Pelaksanaan dragon boat tingkat Internasional di Sungai Musi Palembang ditetapkan tanggal 27-29 Nopember 2008. Sejumlah fasilitas, sarana dan prasarana disiapkan panitia untuk penyelenggaraan lomba yang pertama kali dilaksanakan di Palembang Sumsel itu. Tidak terkecuali doa selamat dan tabur bunga dilakukan untuk memohon kepada sang pencipta agar pelaksanaan festival dragon boat dapat berjalan aman dan lancar. Bahkan Wakil Walikota H Romi Herton sendiri turut ikut ambil bagian menaburkan bunga ke Sungai Musi, dari dermaga Pariwisata, Selasa (25/11).
Menurut Romi Herton, sebagai umat beragama kita memang harus berdoa demi keselamatan dalam setiap aktifitas kita. "Ya kita baru saja melaksanakan doa selamatan untuk memohon kepada Allah supaya semuanya berjalan aman dan lancar," jelasnya. Ketua Even Organizer (EO) Dragon Boat Race, dr Nurmala Dewi ditemui terpisah mengatakan Topografi Sungai Musi beda dengan sungai-sungai yang ada di negara-negara ASEAN, sehingga panitia mempersiapkan semacam ritual tabur bunga dan doa selamat agar acara dragon boat nanti dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Nurmala Dewi, mengatakan sebelum penyelenggaraan dragon boat ini pihaknya akan turun ke sungai bersama tim panitia, peserta dan seorang kiyai untuk berdoa demi keselamatan pelaksanaan acara. "Jadi acaranya dipimpin seorang kiyai, kita doa selamat bersama dan diiringi tabur bunga ke sungai," ujar Nurmala Dewi seraya mengaku ritual semacam itu dilakukan sekaligus untuk minta izin kepada penunggu sungai. Karena alasannya pernah ada penyelenggaraan serupa di Vietnam, dimana pesertanya bisa berenang dan memakai jaket pelampung tiba-tiba tenggelam dan meninggal satu orang. "Kita tidak mau terjadi seperti itu makanya kita doa selamat dulu," terangya seraya mengaku pelaksanaan ritual seperti itu juga mewarnai setiap kegiatan budaya di daerah-daerah Indonesia seperti di Bali.
Lebih lanjut, Dewi panggilannya menambahkan dragon boat ini diikuti peserta dari tingkat regional, nasional dan internasional. Salah satu tim internasional yang akan tanding nantinya adalah Indonesia, Malaysia dan kemungkinan Thailand dan Singapura. Tapi dua negara ini masih dalam konfirmasi lebih lanjut. Kepastiannya tunggu besok Rabu (26/11). Sedangkan untuk peserta lokal ada 9 tim, nasional 6 tim dan internasional 3 tim. "Kalau nasional ada yang dari Jambi, Padang, Jateng yang dinilai klub kuat tim dari jambi," ungkap Dewi.
Sumber: http://www.sripoku.com (26 November 2008)