Tanjung Bunga Taman Raksasa

Makassar, Sulawesi Selatan- Dalam 15 tahun ke depan, Tanjung Bunga adalah kawasan yang sejuk. Berjalan di kawasan ini pada siang hari tidak akan lagi terasa panas karena terik matahari. Kawasan ini direncanakan menjadi kawasan yang rindang dengan koefisien area tutupan hijau mencapai 60 persen.

"Itu artinya, sebagian besar kawasan Tanjung Bunga akan memiliki pohon-pohon rindang yang menutup tanah dari terik matahari. Tanjung Bunga memang direncanakan sebagai daerah yang unggul," ujar Konsultan Tata Ruang Kota Makassar, Danny Pomanto, beberapa waktu lalu.

Dalam peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar 2005-2015, Tanjung Bunga tampak sebagai kawasan berwarna hijau. Ini berbeda dengan Kawasan Pusat Kota di mana ruang terbuka hijau hanya terdapat pada titik-titik tertentu seperti tepi jalan dan taman.

Dengan pohon-pohon yang rindang, Tanjung Bunga juga tetap bisa menjadi daerah resapan air. Terutama di hulu Sungai Jeneberang di perbatasan Kelurahan Barombong. Kawasan yang hijau, menurut Danny, juga dapat menurunkan suhu antara satu sampai dua derajat celcius.

Untuk mewujudkan rencana ini, investor yang masuk ke Tanjung Bunga juga harus membuat ruang terbuka hijau dengan area tutupan hijaunya. Investor dipersyaratkan menyediakan 40 persen dari total luas lahan sebagai ruang terbuka hijau.

Secara keseluruhan, Kota Makassar akan memiliki 8,5 persen ruang terbuka hijau. Pemerintah kota juga telah menetapkan area seluas 20 hektar di Danau Balangtonjong, Antang, sebagai hutan kota. Selain sebagai paruparu kota hutan kota ini juga direncanakan menjadi tempat wisata.

Hutan kota dan Tanjung Bunga adalah ruang terbuka hijau dengan prosentase yang besar. Jika Pemerintah Kota Makassar konsisten melaksanakan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Makassar bukan hanya akan menjadi kota yang nyaman ditinggali tapi juga sehat dihuni.(jid)

Sumber: http://www.tribun-timur.com (10 Februari 2009)

Related Posts:

-