Banda Aceh - Pembangunan Museum Tsunami di Kota Banda Aceh yang merupakan salah satu mega proyek yang dibangun Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias, selesai, dan akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dijadwalkan berkunjung ke daerah itu pada 23 Februari 2009.
"Bangunan tersebut sudah selesai dikerjakan dan merupakan salah satu proyek BRR NAD-Nias yang akan diresmikan Kepala Negara dalam kunjungan kerja ke Aceh," kata Deputi Infrastruktur BRR NAD-Nias, Bastian Sihombing di Banda Aceh, tadi siang.
BRR NAD-Nias mengalokasikan dana sekitar Rp60 miliar untuk pembangunan fisik gedung Museum Tsunami yang terletak di pusat Kota Banda Aceh.
"Saat ini hanya tinggal pengerjaan kecil dari finishing. Museum Tsunami nantinya akan menjadi salah satu objek wisata andalan di Provinsi NAD," tambahnya.
Selain itu, pembangunan gedung Museum Tsunami itu juga dapat diartikan sebagai "pembelajaran" dan untuk memberi pemahaman tentang tsunami serta pengembangan budaya dan wisata di provinsi ujung paling barat Indonesia ini.
Museum tersebut juga akan diintegrasikan dengan situs dan monumen tsunami yang merupakan bukti dahsyatnya bencana alam yang mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia dan hilang pada 26 Desember 2004, ujar dia.
Dalam Museum Tsunami itu juga akan diisi dengan informasi kekayaan budaya Aceh, aspek kebumian yang menceritakan fenomena alam baik gempa bumi dan tsunami yang divisualisasikan dalam bentuk peraga, gambar, dan film.
Bastian menjelaskan, desain Museum Tsunami berupa "romoh Aceh escape building" yang dibangun di atas areal 10.000 meter persegi, mengambil ide dasar rumoh Aceh yakni rumah tradisional masyarakat Aceh, berupa bangunan rumah panggung. (eko/ann)
Sumber: http://www.waspada.co.id (11 Februari 2009)