Jakarta - Tingkat kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai tujuh juta orang di tahun 2010. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dalam acara Apresiasi Visit Indonesia Year 2010 di Jakarta, Senin (27/12/2010).
"Tadi siang Badan Pusat Statistik memberi kabar dan malam ini saya umumkan target kunjungan wisman ke Indonesia tujuh juta sudah tercapai," kata Jero.
Ia menceritakan bahwa kontrak kinerja Menbudpar dengan Presiden adalah target wisman masuk Indonesia di tahun 2010 sebanyak 6,75 juta orang.
"Tapi saya mengajak pelaku-pelaku pariwisata untuk mencapai target yang optimis yaitu tujuh juta," ucapnya.
Angka tujuh juta ini melampaui rekor tahun lalu dengan target kunjungan 6,4 juta jiwa. Karena itu, pada ajang Apresiasi Visit Indonesia Year 2010 Kemenbudpar mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diserahkan oleh Jaya Suprana selaku pendiri MURI.
Menurut Jero, dari awal tahun 2010 hingga bulan Oktober, ia optimis target tersebut akan terlampaui. "Tapi terjadi erupsi merapi sehingga mengganggu kedatangan wisman di bulan November," katanya. Bahkan pada tanggal 6 November 2010, terdapat 14 maskapai yang membatalkan penerbangan ke Indonesia.
"Kalau berlanjut tidak akan tercapai tujuh juta," cerita Jero.
Kemenbudpar kemudian menghubungi masing-masing maskapai dan akhirnya pembatalan hanya terjadi selama satu hari saja. Ia melanjutkan bahwa wisman pun mulai kembali berdatangan.
Jero juga menjelaskan mengenai angka pasti tingkat kunjungan wisman ke Indonesia yang sebesar tujuh juta lebih baru akan dilihat di awal tahun 2011.
"Karena wisman terus datang di hari-hari ke depan. Jadi lebihnya berapa kita lihat di awal tahun," ujarnya.
Selain itu, tujuh juta wisman yang masuk Indonesia, tambah Jero, menghasilkan devisa sebesar tujuh miliar dollar AS. Angka ini setara dengan Rp 6,3 triliun.
"Menurut BPS, satu wisman berbelanja 1.050 dollar AS. Tahun lalu prediksi kita satu wisman belanja 1.000 dollar AS," katanya.
Jero Wacik berharap di tahun 2011 tingkat kunjungan akan tumbuh sebesar 10 persen atau 7,7 juta jiwa.
Sumber: http://travel.kompas.com