Samarinda, Kaltim – Samarinda, Kalimantan Timur ingin memiliki corak batik khas yang mencerminkan karakteristik daerah. Untuk itu diadakan lomba yang terbuka untuk umum desain batik khas Samarinda. Kini, tim juri tengah menyeleksi 60 desain batik khas Samarinda dari para peserta yang telah masuk.
"Hari ini rapat pertama penilaian lomba khas Batik Samarinda mulai dilakukan dan tim akan terus bekerja menyeleksi 60 desain yang masuk, tentunya yang menggambarkan identitas Samarinda. Rencananya, pada minggu pertama September akan diumumkan motif yang masuk nominasi enam besar," tutur Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Samarinda, HM Faisal, Kamis.
Tim juri lomba motif batik khas Samarinda itu, lanjut Faisal, terdiri dari Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Samarinda, Puji Setyowati yang menjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Samarinda, budayawan Syafril Teha Noer, dari unsur seniman, Hamdani serta mantan model Samarinda yang juga anggota DPRD, Rina A Barito, akademisi dosen Fakultas Ilmu Budaya Unmul, Awang Khalik serta pelopor batik Kaltim, Yuswar.
"Nominasi enam besar desainnya harus diwujudkan dalam bentuk kain batik katun ukuran 250x110 centimeter. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada saat Festival Mahakam," kata Faisal.
Lomba motif batik yang dimulai sejak Juni 2012 yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Komunitas Remaja Batik Indonesia Korwil Samarinda bertujuan mencari ciri corak batik Samarinda.
Tidak hanya peserta dari Samarinda maupun beberapa kabupaten/kota di Kaltim, namun loma ini juga mengundang perhatian peserta dari beberapa daerah lainnya di Indonesia," katanya.
"Pesertanya tidak hanya dari Kaltim tetapi beberapa desainer dari Jakarta, Bekasi, Yogyakarta, Jawa Tengah, Surabaya dan Medan. Peserta dari luar Kaltim didominasi dari Jawa Tengah dan tiap peserta rata-rata mengirim dua motif bahkan ada yang sampai tiga," ungkap HM. Faisal.
Pemenang pertama lomba batik khas Samarinda itu mendapatkan hadiah Piala wali Kota Samarinda dan dana pembinaan Rp15 juta.
Sementara, lima karya terbaik lainnya masing-masing mendapatkan piala dan uang Rp2 juta.
"Hadiah Rp15 juta ini sudah termasuk pembelian hak untuk diperbanyak. Jadi, pada HUT Samarinda motif khas Samarinda ini sudah bisa diperagakan dan akan dijadikan sebagai batik resmi.
Sumber: http://oase.kompas.com
Foto: http://www.tembi.org