Ambon, Maluku - Wali kota Darwin, Australia bagian Utara, Katrina Fong Lim merasa puas dan senang dapat menyaksikan berbagai atraksi budaya bertepatan dengan perayaan HUT ke-437 Kota Ambon yang jatuh pada 7 September 2012.
"Saya senang dan puas sekali bisa menyaksikan berbagai atraksi budaya yang ditampilkan para siswa sekolah di Ambon selama perayaan HUT Kota Ambon," kata Walikota Darwin Katrina Fong Lim, saat menghadiri perayaan yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Ambon, Jumat.
Walikota katrina Fong Lim, mengakui, budaya yang masih tertanam kuat di masyarakat perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai bentuk jati diri daerah maupun bangsa dan negara.
"Saya senang sekali dapat menyaksikan berbagai budaya masyarakat Ambon, termasuk busananya yang belum tentu bisa ditemukan di daerah lain, termasuk di luar negeri," katanya.
Berbagai tradisi dan budaya ini, menurutnya, sangat disukai para wisatawan mancanegara saat berkunjung ke suatu daerah.
Dia pun mengakui kelincahan para siswa Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) menarikan berbagai tarian tradisional dalam perayaan HUT Kota Ambon itu.
"Luar Biasa, kaki mereka sangat lincah untuk melompat di tengah-tengah dua pelepah sagu yang dipukul bersamaan," katanya mengomentari kelincahan para siswa melakoni tarian sahureka-reka yang mengutamakan kelincahan kaki saat melompat di tengah empat bilah gaba-gaba (pelepah sagu) yang dipukul bersamaan.
Dia juga memberikan apresiasi dan penghormatan kepada pemerintah dan masyarakat Kota Ambon atas undangan untuk menghadiri perayaan HUT KOta Ambon tahun ini.
Kunjungan Wali Kota Darwin ke Ambon merupakan yang pertama kalinya, sekaligus merupakan pertama kalinya menyaksikan perayaan HUT kota yang telah berusia 437 tahun itu.
"Saya sangat terkesan berkunjung ke Ambon. Jika berkesempatan saya akan datang kembali ke Ambon," katanya.
Perayaan HUT Kota Ambon tahun ini terbilang sarat budaya, karena sebagian besar peserta upacara menggunakan pakaian khas Ambon yakni "Baju cele" (untuk wanita) berwarna putih dan bagian kepalanya dibuat konde dengan menggunakan sanggul "bunga ron", sedangkan laki-laki menggunakan "baniang" dan kebaya dansa beraneka warna.
Sedangkan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy tampil dengan pakaian kebesaran seperti seorang raja, dengan stelan pakaian berwarna hitam, bersabuk warna merah serta topi kebesaran berwarna hitam dipadu manik-manik merah.
Sedangkan para pejabat lainnya diantaranya Gubernur Maluku, Karel Alber Ralahalu, wakil Gubernur Said Assagaff serta Wakil Wali Kota Sam Latuconsina tampil menggunakan kebaya dansa.
Sumber: http://www.antaranews.com