UNESCO Bangun Prasasti di Danau Buyan

Singaraja, Bali - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) membangun prasasti penetapan Danau Buyan dan Danau Tamblingan di Kabupaten Buleleng, Bali, sebagai kawasan penyangga sistem pengairan tradisional atau subak.

Prasasti Warisan Budaya Dunia tersebut dibangun di Pura Bencingan, dekat Danau Tamblingan, Senin.

Acara penandatanganan prasasti tersebut dipimpin oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Windu Nuryanti dengan didampingi Direktur Warisan Dunia UNESCO Kishore Rao dan Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra.

"Subak yang tercermin dari keindahan lansekap persawahan diusulkan sebagai Warisan Dunia sejak 2000. Subak dinominasikan dengan tajuk ’Budaya Subak Bali Inspired by the Balinese Philosophy of Tri Hita Karana’," kata Windu Nuryanti.

Menurut dia, penantian panjang selama 12 tahun akhirnya terjawab dalam sidang ke-36 World Heritage Committee (WHC) UNESCO pada 29 Juni 2012 di St Petersburg, Rusia.

Dalam sidang itu UNESCO menetapkan lima titik lansekap subak sebagai Warisan Dunia, yakni Jatiluwih (Kaupaten Tabanan), Pura Taman Ayun (Kabupaten Badung), Kawasan Danau Batur (Kabupaten Bangli), Pura Tampaksiring Pakerisan (Kabupaten Gianyar), dan Danau Tamblingan-Buyan (Kabupaten Buleleng) sebagai daerah kawasan penyangga subak.

-

Arsip Blog

Recent Posts