Jakarta - Masyarakat asli Nias yang berada di Jakarta, baru-baru ini, menggelar Festival Budaya Nias. Acara ini sebagai upaya masyarakat untuk melestarikan kesenian khas Nias, Sumatra Utara, yang beberapa di antaranya terancam punah.
Satu di antara kesenian khas Nias adalah lompat batu. Tradisi ini biasa dilakukan para pria Nias sebagai tanda bahwa mereka telah dewasa. Mereka melompati tumpukan batu setinggi 180 centimeter.
Lompat batu atau Hombo Batu termasuk seni beladiri khas Pulau Nias yang ditampilkan dalam Festival Budaya Nias bertajuk Semalam di Pulo Niha di Jakarta. Menurut Fatizaro Daeli, Ketua Organisasi Pelestarian Seni Budaya Nias (Otrisban) festival digelar untuk melestarikan kembali beberapa kesenian Nias yang hampir punah.
Dalam festival itu, beberapa tarian khas Nias juga ditampilkan seperti tari Baluse atau tari Perang. Awalnya tarian ini digunakan untuk bertarung dengan musuh. Namun seiring perubahan zaman, tari ini sekarang digunakan untuk menyambut tamu. Ada juga tari Folaya yang digunakan untuk melantik bangsawan Nias.
Festival Budaya Nias juga menampilkan jalanannya upacara pernikahan khas pulau yang pernah dilanda bencana tsunami itu.
Sumber: http://www.metrotvnews.com