September, Bulan Budaya Indonesia di Australia

Adelaide, Australia - Pada saat Australia memasuki musim semi bulan September nanti, dengan cuaca yang lebih hangat dan siang yang lebih panjang, di sejumlah negara bagian diselenggarakan juga festival budaya Indonesia.

Kebanyakan peristiwa ini guna merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, yang tidak diselenggarakan bulan Agustus karena cuaca yang dingin.

Dalam rangkuman yang dibuat sebuah majalah online, Forum Indonesia-Australia, Foria, festival ini diselenggarakan di Adelaide, Sydney, Melbourne, dan Brisbane.

Menurut Foria, berbagai festival ini menunjukkan kuatnya ikatan warga Indonesia di Australia dan penerimaan yang luas serta terbuka dari masyarakat Negeri Kanguru itu.

Di Adelaide, Persatuan Pelajar South Australia (PPIA) menyelenggarakan apa yang disebut Indopendence Day, Sabtu (8/9/2012).

Kegiatan yang dilaksanakan di Dom Polski Centre, Adelaide, dimeriahkan tarian dan musik tradisional serta bazar makanan khas Nusantara. Acara ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-67 RI.

Di ibu kota Negara Bagian New South Wales, Festival Indonesia juga digelar pada Sabtu (8/9/2012). Mengambil tema "Sounds of Indonesia", acara digelar di Tumbalong Park, Darling Harbour.

Selain makanan khas Indonesia, musik dan tarian tradisional, permainan anak-anak dan remaja, ada juga workshop batik dan promosi sejumlah produk.

Gugun Blues Shelter, Kuta Groove, dan semifinalis Australia Got Talent 2012 Tiny Tina akan ikut memeriahkan festival kali ini.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, warga negara Indonesia di Brisbane akan menggelar Pesta Rakyat hari Minggu (16/9/2012).

Tema pesta rakyat tahun ini adalah "The Royal Wedding" atau "Pernikahan Ageng". Penonton akan diajak untuk melihat kemegahan pernikahan putri istana dari Jawa, mulai dari lamaran hingga upacara pernikahan yang megah berlandaskan nilai-nilai tradisional. Selain itu, ada sajian dekorasi pelaminan, tarian, dan busana.

Dengan pesta ini, penonton diharapkan dapat menghirup atmosfer pernikahan tradisional Indonesia, sesuai dengan tema yang diambil, "Engage in The Culture".

Menurut Foria, acara terbesar tampaknya akan diselenggarakan di Negara Bagian Victoria. Selama September ini akan diselenggarakan beberapa acara.

Hari Sabtu (1/9/2012) besok, akan dilangsungkan acara di dua tempat, di Gippsland dan Melbourne.

Di Gippsland, GIAA (Gippsland Indonesian Australian Association) akan menggelar konser angklung dalam rangka ulang tahun ke-67 Indonesia. Konser ini istimewa karena permainnya terdiri dari beberapa suku bangsa.

Di kota Mebourne, tepatnya di Ballantyne Street, PPIA Victoria siap menggelar Kampoeng Merdeka. Aneka permainan tradisional khas hari kemerdekaan akan digelar melengkapi sajian band, bincang-bincang, peragaan busana anak-anak, tarian tradisional, dan bazar aneka makanan.

Setelah itu, pada 12 September, di Melbourne Town Hall, warga Victoria siap-siap dibuat terpingkal-pingkal dengan kehadiran Sule dan kawan-kawan dari Overa van Java (OVJ). OVJ dihadirkan oleh PPIA Universitas Monash, yang kembali menggelar acara tahunannya, Soundskerta 2012.

Tiga hari berselang, Sabtu (15/9/2012), grup band Noah juga dijadwalkan tampil di The Hi-Fi, Melbourne. Band yang sebelumnya dikenal dengan nama Peterpan ini akan menghadirkan Ariel alias Nazril Irham, vokalisnya yang kondang.

Pesta budaya Indonesia di Melbourne akan berpuncak dengan digelarnya Festival Indonesia (FI) pada 21-22 September . Mengambil tema utama "East Java The Dynamic Destinantion", FI terbesar di Australia ini memulai rangkaian acaranya sejak 17 September, dengan peragaan busana, dan ditutup pada 22 September dengan FI Weekend di Queensbridge, Southbank, Melbourne.

-

Arsip Blog

Recent Posts