Batangkuis, Sumut - Tanpa melalui perdebatan panjang, H OK Khaidar Aswan terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Pengurus Daerah (PD) Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kabupaten Deliserdang periode 2012-2016 setelah peserta Musyawarah Daerah (Musda) VI di Hotel Emerald Garden, Medan, Minggu (9/9) menunjuknya secara bulat agar bersedia memimpin organisasi adat tersebut.
Melalui rapat pleno dipimpin M Badrun (Pengurus PB MABMI), Sekretaris Ibnu Affan (Pengurus PD MABMI Deliserdang) dan M Idris (Perwakilan PC MABMI) sebanyak 13 Pengurus Cabang (PC) MABMI se-Deliserdang semuanya sepakat mendukung bahkan memaksa OK Khaidar Aswan agar bersedia dan mau dicalonkan menjadi ketua.
Gemuruh pekikan takbir "Allahu Akbar" menggema di ruang sidang tatkala OK Khaidar Aswan tampil di podium dan menyatakan dirinya siap serta bersedia memimpin MABMI Deliserdang periode 2012-2016 dengan mengusung visi mengangkar harkat derajat bangsa melayu melalui program Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat (Gerbang Emas).
Khaidar menyadari, amanah memimpin MABMI Deliserdang kurun waktu 4 tahun ke depan menggantikan T Achmad Thalaa merupakan tanggung jawab besar dan berat. Terlebih, kendala utamanya berada di sektor sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola potensi orang melayu, kebersamaan serta finansial untuk menghidupkan roda organisasi.
"Tantangan ke depan cukup berat. Tapi anak melayu pantang menyerah. Melayu harus bangkit dan maju. Jangan sampai melayu kalah tertinggal dengan suku lainnya. Tak hilang melayu di bumi" tandasnya.
Penguatan Identitas
Sebelumnya Ketua MABMI Deliserdang demisioner T Achmad Thalaa menegaskan, periode kepemimpinnya rentang waktu 2007-2011 mengalami beberapa permasalahan yang menjadi penyebab kurang efektifnya roda keorganisasian.
Satu di antaranya terkait pencalonan dirinya maju pada Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Bupati Deliserdang 2008 lalu sehingga kepengurusan menjadi pecah dan kurang kompak karena perbedaan pandangan kepentingan politik beberapa pengurus yang tidak mendukung pencalonan tersebut.
Selain itu, pendanaan terhadap organisasi masih mengandalkan bantuan keuangan terkhusus pribadi dirinya selaku Ketua MABMI Deliserdang untuk membiayai organisasi yang sangat memiliki keterbatasan.
Namun paparnya, tidak sedikit pula upaya PD MABMI Deliserdang untuk menguatkan identitas melayu di bumi Deliserdang melalui program-program penguatan peran kelembagaan.
Satu di antara yang monumental yakni, melaksanakan seminar bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang mengusung tema "Pembangunan Bandara dalam Perspektif Historis, Budaya dan Pembangunan" yang merekomendasikan agar bandara baru di Kualanamu diberi nama tokoh pejuang melayu "Sultan Serdang Internasional Airport".
Terakhir Achmad Thalaa yang juga Kepala Adat Kesultanan Serdang berharap, kepengurusan MABMI Deliserdang dimasa mendatang bisa lebih baik lagi dan peristiwa masa lalu tersebut jangan sampai terulang kembali.
Di bawah kepemimpinan OK Khaidar Aswan yang juga Wazir Negeri Serdang gelar Datuk Paduka Raja Batangkuis, MABMI Deliserdang hendaknya diisi insan-insan berkualitas tinggi agar bisa membangun organisasi adat tersebut dan bermanfaat bagi orang melayu.
Musda VI MABMI Deliserdang dibuka secara resmi Bupati Deliserdang Amri Tambunan diwakili Sekda H Azwar dan ditutup Ketua PB MABMI Bidang Organisasi H Syarifuddin Rosha serta dihadiri Sekretaris Umum PB MABMI Prof Dr Wan Syaifuddin, Kepala Cabang Angkasa Pura (AP) II Bandara Polonia Medan T Said Ridwan, Ketua PD Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (GAMI) Deliserdang Ir Fahrurrozi, Laskar Hang Tuah Indonesia, Ketua PPP Deliserdang Ir Waluyo Hadi, Kepala Kemenag Dur Brutu dan ratusan tokoh melayu.
Sumber: http://www.analisadaily.com