Jambi - Tingkat partisipasi sekolah-sekolah di Kota Jambi terhadap kegiatan lomba dan apresiasi seni dan budaya masih rendah.
"Ini bukan yang pertama, respon dan tingkat partisipasi sekolah-sekolah di Kota Jambi terhadap kegiatan kesenian dan kebudayaan sebagai wahana pembentukan karakter generasi bangsa terus menurun yakni hanya 8-10 persen saja setiap tahunnya," kata Koordinator Bidang Humas Lomba Cipta Kreasi Seni Pelajar (LCKSP) 2012 Disporabudpar Kota Jambi Ade SSn di Jambi, Selasa.
Dari data dan laporan, berbagai kegiatan kesenian kebudayaan yang digelar berbagai lembaga, dinas instansi sejak 10 tahun terakhir, dari puluhan SMP dan SMA/SMK sederajat negeri dan swasta hanya delapan SMA sederajat SMP sederajat, yang aktif berpartisipasi dan selalu bergilir meraih juara.
Sekolah-sekolah itu pun tidak semuanya sekolah negeri, di antaranya SMA 1, SMA 3, SMA 5, SMA Xaverius, MAN Model, SMA Ferdy Ferry, SMA Attaufiq, SMA YPWI, SMA Titian Teras yang berlokasi di Kabupaten Muarojambi.
Sementara di tingkat SMP sederajat tercatat SMP 1 dan SMP 7, SMP Pelita Raya dan SMP Xaverius yang selalu berpartisipasi.
Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, selain faktor kurikulum yang lebih menekankan pada prestasi akademik dibanding kemampuanl dan minat bakat siswa, juga disebabkan rendahnya apresiasi pihak sekolah, serta ketertutupan administrasi di sekolah-sekolah sendiri.
Laporan dari guru-guru di sekolah dan para wali murid yang terhimpun umumnya mengaku tidak pernah mendapat edaran atau brosur mengenai kegiatan-kegiatan lomba kreasi atau temu karya pelajar menyangkut pengembangan bakat minat siswa.
Surat-surat undangan dari panitia sering tertahan atau ditahan kepala sekolah tanpa diteruskan kepada guru, ujar Ade.
Selain itu, faktor mental dan pola fikir guru atau pihak sekolah yang pilih-pilih kegiatan dan hanya memprioritaskan kegiatan yang piagam dan hadiahnya mengandung gengsi tertentu guna mengangkat poin akreditasi sekolah atau guru bersangkutan.
Kondisi ini juga dikeluhkan oleh pihak Dikbud, Kantor Bahasa, Taman Budaya Jambi, Museum, Kantor Lingkungan Hidup, dan lembaga pemerintah lainnya yang mengaku mendapati minimnya partisipasi sekolah-sekolah pada setiap kegiatan lomba seni budaya yang mereka gelar.
Beberapa kegiatan yang rutin dan kegiatan berjenjang digelar berbagai instansi pemerintah di Kota Jambi di antaranya, LCKSP Disporabudpar, Festival Musikalisasi, lomba Baca Puisi dan lomba Menulis Cerpen di Kantor Bahasa dari tingkat kota hingga tingkat nasional, LCKSP Lingkungan dan sebagainya.
Kondisi tersebut, berbeda dengan di kabupaten-kabupaten dimana tingkat partisipasi sekolah-sekolah jauh lebih tinggi hingga mencapai 50-70 persen, sehingga setiap lomba di tingkat provinsi yang digelar pemenangnya lebih sering dari tingkat kabupaten dibanding dari Kota Jambi selaku ibu kota provinsi.
Sekalipun setiap kegiatan selalu mencantumkan nota dinas dari Kadisdikbud yang bersifat memerintahkan atau mewajibkan sekolah-sekolah ikut serta, namun tetap saja tidak efektif untukl meningkatkan partisipasi sekolah tersebut.
Sumber: http://www.antaranews.com