Denpasar, Bali - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali, bekerjasama dengan Sanggar Mekar Sari menggelar pertunjukan tari Bali dan Sarasehan bertajuk "Tari Bali dan Pendidikan Karakter".
"Kegiatan yang didukung Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibya) Kabupaten Gianyar itu berlangsung Sabtu sore (15/11)," kata penata acara tersebut Juwitta Lasut di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pementasan kesenian itu menampilkan tari tradisi yang dibawakan oleh seniman-seniman cilik Sanggar Mekar Sari sekaligus mempresentasikan tarian yang tergolong kreasi baru.
Tarian tersebut antara lain Tari Kupu-Kupu Tarum, Tari Legong Kreasi Supraba Duta, Tari Baris Kembar, Tari Nelayan dan Tari Kreasi Baru Mekar Sari.
Sementara sarasehan kali ini membahas potensi-potensi kesenian, khususnya tari dalam upaya membangun pribadi unggul, berkarakter, serta memilki kecintaan kepada seni budaya.
Tari-tari Bali selama ini diyakini diciptakan mengacu pada nilai-nilai filosofis luhur, yakni siwam (kebenaran spiritual), satyam (kemuliaan dan kesucian) serta sundaram (keindahan).
Tampil sebagai pembicara antaara lain Drs. I Nyoman Sama, M.Hum, staf pengajar program studi Antropologi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana yang saat ini juga sebagai kandidat Doktor Ilmu Kajian Budaya Universitas Udayana.
Ia membawakan materi berjudul "Keterampilan Seni Tari sebagai Media Pembentukan Karakter Anak di Bali".
Keterampilan seni, terutama seni tari, tidak semata-mata merupakan usaha olah tubuh, tetapi juga olah emosi, olah logika, dan olah bahasa. Keempat pilar itu yang diharapkan dapat membangun kepekaan generasi muda terhadap isu-isu sosial, sehingga terbangun generasi muda yang peduli terhadap lingkungannya, kata Nyoman Sama.
Selain itu juga tampil I Ketut Sudra, S.S, seniman dan pemerhati seni di Bali yang juga pimpinan Sanggar Mekar Sari Gianyar.
Di bawah asuhannya, Sanggar Mekar Sari kerap tampil dalam berbagai kegiatan seni budaya tingkat nasional maupun internasional, seperti Pesta Kesenian Bali, termasuk sering pula mengirim duta kesenian ke luar negeri.
Sumber: http://www.antaranews.com