Banda Aceh, NAD - Puluhan masyarakat Banda Aceh mengikuti pelatihan Seumapa yang dibuat Majelis Adat dan Kebudayaan Aceh (MAA) Kota Banda Aceh. Kegiatan ini salah satu upaya mempertahankan adat istiadat Aceh dan sebagai bentuk pewarisan nilai-nilai budaya Aceh pada generasi selanjutnya.
Seumapa lazimnya dilakukan di acara perkawinan untuk menyambut kedatangan pengantin pria (lintoe baroe) ke rumah pengantin wanita (dara baroe). Namun tradisi yang dikenal sebagai tradisi berbalas pantun ini tidak lagi diketahui oleh anak-anak muda, apalagi dalam praktiknya.
Selain bernilai edukasi, seumapa bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat pernikahan pada pengantin sebelum naik ke pelaminan. Namun regenerasi adat dan budaya Aceh ternyata tidak berjalan mulus, sehingga generasi muda dinilai lupa pada budaya tradisional seperti ini. Dalam prakteknya tradisi ini memang lebih banyak dilakukan oleh para orang tua dan kalangan tertentu saja.
"Akibat dari kurangnya pendidikan dan ajaran dari generasi tualah budaya seumapa ini terlupakan. Padahal, jika keunikan budaya ini tetap dijaga, Aceh tentu tetap akan memiliki kekhasannya,” ujar Asisten Pemerintahan Pemko Banda Aceh Tarmizi Yahya, mewakili Wali Kota Banda Aceh.
Ketua MAA Kota Banda Aceh Sanusi Husein mengatakan, pelatihan seumapa ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kearifan lokal yang ada pada masyarakat Aceh khususnya di Kota Banda Aceh. Dengan hidupnya kembali budaya seumapa di gampong-gampong, diharapkan menambah syiar Islam di Banda Aceh.
“Apabila ditinjau dari segi adat istiadat maka seumapa merupakan bagian dari kehidupan budaya yang ada pada masyarakat Aceh, MAA Banda Aceh pada tahun ini ingin mengembangkan kembali kegiatan seumapa melalui ajang pembinaan dengan harapan pada masa yang akan datang seumapa ini akan kembali hidup dan berkembang di gampong-gampong yang ada di Banda Aceh,” ujarnya dalam siaran pers.
Sumber: http://atjehpost.co