Kota Pariaman, Sumbar - Pesta Budaya Tabuik Piaman 2014, festival tabut di Kota Pariaman, Sumatera Barat, yang dimulai sejak 25 Oktober lalu, berakhir pada hari ini, Ahad, 9 November 2014. Penutupan pesta ditandai dengan dibuangnya dua tabut kota itu ke Pantai Gandoriah, yang tak jauh dari pusat kota.
Ribuan orang memenuhi jalan yang dilalui tabut itu, dari Lapangan Merdeka hingga Pantai Gandoriah. Pantai itu seakan jadi lautan manusia. Nyaris tak ada lagi pasir pantai yang terlihat.
Sebelum tiba di pantai, dua tabut selebar hampir dua mobil dan setinggi 12,5 meter itu sesekali berhenti dan digoyang-goyang oleh para pemuda yang mengangkatnya. Setiap digoyang, para penonton berteriak riuh. Banyak remaja dan orang tua yang ber-selfie dengan latar tabut-tabut itu.
Ketika azan magrib berkumandang, satu per satu kedua tabut dibuang ke laut. Orang-orang pun berebutan mengambil bagian-bagian tabut itu, yang dipercaya membawa berkah bagi pemiliknya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman Yusrizal menyatakan pesta budaya tabut ini akan terus dipertahankan. "Pesta Tabuik Paiman akan jadi penarik pariwisata daerah ini," katanya.
Budaya tabuik adalah acara budaya tahunan di Kota Pariaman. Budaya serupa juga ada di Bengkulu dan Riau. Budaya ini merupakan tradisi untuk memperingati hari Assyura(10 Muharram) dan memperingati wafatnya Hassan dan Hussein, cucu Nabi Muhammad.
Sumber: http://www.tempo.co