Festival Majapahit untuk Bank Data Budaya Jatim

Surabaya, Jatim - Minimnya ketertarikan dan pengetahuan masyarakat pada sejarah dan budaya mendorong kelompok yang peduli akan budaya di Jatim menggelar festival budaya, Festival Majapahit. Festival di Trowulan Mojokerto berlangsung hingga 23 November 2014 dan diharapkan menjadi pendukung lahirnya bank data budaya Jatim.

Ketua Surabaya Heritage, Freddy H Istanto mengungkapkan, Festival Majapahit bertujuan mempromosikan, mengenalkan, dan diharapkan menimbulkan kecintaan masyarakat pada pelestarian kekayaan sejarah dan budaya yang ada.

“Dengan mendatangi dan bergabung dalam kegiatan tradisional, sejarah dan budaya, seperti Festival Majapahit dapat memperkaya pengetahuan dan melestarikan kebudayaan,” jata Freddy dalam sosialisasi Festival Majapahit, Kamis (6/11/2014).

Surabaya Heritage dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) yang mendukung penyelenggaraan Festival Majapahit berharap festival yang diselenggarakan secara khas dan sangat identik dengan sejarah dan budaya di Jatim bisa menjadi pendorong adanya pusat data dan penelitian budaya.

Adrian Prakasa, Koordinator Mandala Majapahit (ManMa) Trowulan menyebut pusat data budaya bukan hanya sekadar untuk rekreasi, tetapi bisa dimanfaatkan kalangan akademisi dan pelajar dalam memenuhi kebutuhkan data seputar sejarah di Jatim.

“Gagasan pembuatan suatu bank data ini untuk menampung dan menyimpan segala data hasil penelitian dan penemuan mengenai sejarah dan budaya di Jatim, selanjutnya data yang tersimpan dapat dipublikasi dengan baik ke masyarakat,” ujarnya.

Selama ini banyak dilakukan penelitian terhadap situs sejarah dan budaya yang ada di Jatim. Tapi setelah penelitian selesai, tidak ada yang merangkum datanya secara kolektif. Data tersebut hanya dimiliki oleh para peneliti saja

Festival Majapahit digelar dengan merangkum berbagai rangkaian kegiatan, seperti tari-tarian, jelajah pusaka, fotografi sejarah dan budaya, dan beragam kegiatan lainnya yang tujuannya melestarikan budaya.

-

Arsip Blog

Recent Posts