Sapporo, Jepang - Legenda upaya Bandung Bondowoso mendapatkan cinta Roro Jonggrang dengan membuat seribu candi, Sabtu (22/11/2014), menghangatkan kota Sapporo di Hokkaido, Jepang. Kisah ini ditampilkan Persatuan Pelajar Indonesia Hokkaido di tengah suhu udara 3 derajat Celcius, dalam Malam Budaya ber-tagline "I (Hokkaido) Indonesia".
Lagu "Tanah Air" membuka pagelaran ini, lewat suara merdu Chariunnisa--mahasiswa exchange IPB-Hokkaido University--yang diiringi tim angklung Sapporo dan mahasiswa Indonesia. Legenda Roro Jonggrang dan 1.000 candi ini dikemas dalam rupa drama musikal.
"Tak kurang dari 250 tiket terjual, yang memaksa panitia menutup penjualan tiket pada H-2 pagelaran," kata ketua pelaksana kegiatan dari PPI Hokkaido, Naufal Rospriandana, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (25/11/2014). Penjualan tiket itu melampaui perkiraan panitia, mengingat pagelaran ini digelar di tengah musim dingin di Jepang.
Bertempat di Higashi Kumin Center, Malam Budaya yang didukung pula oleh Kedutaan Besar Indonesia dan beragam kalangan di Jepang ini menampilkan juga tarian tradisional seperti Tari Bedoyo, Tari Kreasi Prajurit dan Raja, Tari Kreasi Perang, dan Tari Kreasi Memanggil Fajar. Semua tarian ini dikemas dalam drama musikal Roro Jonggrang tersebut.
Selain menikmati sajian kisah legenda cinta di Tanah Jawa itu, para tamu juga disuguhi sajian kuliner ayam rujak dan acara kuning khas Indonesia. Sebagai penghangat badan, wedang jahe menjadi welcome drink bagi para penonton. Minuman tradisional ini merupakan racikan ibu-ibu dan istri para mahasiswa Indonesia di Jepang.
Sapporo merupakan ibu kota perfektur Hokkaido. Kota ini pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002. Malam Budaya ini merupakan kegiatan dua tahunan PPI Jepang. Adapun drama musikal Roro Jonggrang dan 1.000 Candi yang menjadi pertunjukan utama kegiatan, disutradai oleh Fadhila Sanaz, kandidat master Teknik Lingkungan di Hokkaido University.
"Semoga kesuksesan (pertunjukan) ini dapat menstimulus rekan mahasiswa Indonesia di Hokkaido untuk terus berkarya dan berbuat positif, sebagai representasi masyarakat Indonesia di Jepang," kata Ketua PPI Hokkaido, Yudistira Wahyu.
Kegiatan ini mengenalkan pula kreasi batik bermotif Suku Ainu. "Harapannya, ke depan dapat tumbuh hubungan baik dan saling kenal antara Hokkaido dan Indonesia," harap Naufal. Terlebih lagi, saat ini telah bermunculan toko-toko halal food dan ada rencana pembukaan jalur penerbangan langsung Sapporo-Indonesia yang digagas oleh pengusaha Jepang.
Sumber: http://travel.kompas.com