Sumenep, Jawa Timur - Ribuan warga Madura memenuhi jalan-jalan protokol kota, untuk menyaksikan arak-arakan kereta musik tong-tong yang melintas pada Sabtu malam, 15 November 2014.
Sebagai ajang pelestarian budaya, festival musik perkusi tradisional tong-tong, kembali digelar tahun ini di kota Sumenep, Jawa Timur dengan menampilkan 25 grup musik tong-tong se-Madura.
Jika biasanya pertunjukan musik tong-tong dilakukan di atas panggung. Dalam festival ini, grup musik tong-tong diangkut dengan menggunakan kereta khusus dan diberi berbagai variasi hiasan indah dan diarak keliling kota Sumenep, Jawa Timur.
Tidak hanya itu, iringan tarian dari sejumlah penari, juga membuat penampilan grup musik tong-tong kian memukau.
Adapun setiap group musik tong-tong ini, hanya diperbolehkan membawakan lagu-lagu Madura.
Sementara, para penonton mengaku senang, menyaksikan suguhan tersebut, meski harus berdesak-desakan untuk dapat menyaksikannya.
"Ajang tahunan ini, sudah kami tunggu-tunggu," ujar Ahmad Suryadi, salah satu seniman musik tong-tong.
Ahmad menjelaskan, asal muasal terciptanya musik tong-tong ini adalah berawal dari tabuhan kentongan yang lebih sering digunakan untuk ronda, ketika bulan Ramadhan. Hingga sekarang, itu berkembang dan berkolaborasi dengan berbagai alat musik modern yang dinilai tepat untuk alunan musik yang terkesan serempak.
Sebagai informasi, musik Tong-tong adalah musik perkusi tradisional Madura, yang merupakan kolaborasi berbagai alat tabuh-tabuhan, seperti kentongan yang terbuat dari pohon bambu, gendang, gamelan, terompet dan alat musik lain.
Pelaksanaan festival musik Tong-tong pada tahun ini, berlangsung hingga tengah malam, karena rute jalan kereta musik perkusi Madura tersebut tergolong panjang.
Sumber: http://nasional.news.viva.co.id