Jeulingke, NAD - Menteri Penasehat Sosio Budaya Kerajaan Malaysia YBhg Tan Sri Dr Rais Yatim mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengadakan malam budaya Aceh di Malaysia. Hal tersebut disampaikannya usai makan siang di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Jumat (14/11/14).
“Komunitas Aceh di Malaysia akan mengundang kawan-kawan di Aceh untuk membuat persembahan seperti pementasan sajak dan syair Aceh,” katanya.
Penyelenggaran pentas seni, kata Rais Yatim, diharapkan dapat menambah wawasan bagi warga Malaysia di sana yang berkaitan dengan kebudayaan Melayu. Pasalnya kebudayaan Aceh dan Malaysia memliki banyak kemiripan karena berada dalam rumpun yang sama.
Dijelaskan, jutaan orang menyukai pementasan seni budaya. Ini merupakan peluang untuk menjadikan hiburan kebudayaan sebagai salah satu usaha ekonomi kreatif. “Kita tidak perlu sang Beatle datang dari Amerika untuk menghibur,” tegasnya.
Rais Yatim menilai bahwa kebudayaan Aceh maupun Malaysia sudah sepantasnya lebih mendunia dibandingkan dengan kebudayaan negara lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa kebudayaan Melayu dapat melebihi kebudayaan Korea yang sudah menghipnotis dunia.
“Mengapa kita tidak membangun silaturahmi yang kuat dari segi ekonominya. Indonesia tetap dengan indonesianya dan Malaysia tetap dengan Malaysianya,” imbuhnya.
Rencananya, Rais Yatim juga akan mengundang wartawan dari Aceh untuk meliput pementasan seni itu nantinya. Ia menilai bahwa wartawan berpengaruh penting untuk melestarikan kebudayaan Melayu.
Saat ditanyakan bagaimana cara Malaysia melestarikan budayanya, ia mengatakan bahwa prasarana dan sarana di sana sudah tersedia. Meskipun dukungan pemerintah termasuk kuat namun tantangan-tantangan tetap ada. Misalkan dari segi politik, masih ada banyak pihak yang tidak berani dengan lantang melestarikan kebudayaannya.
“Kalau mereka tidak lantang biar saya yang lantangkan,” pungkasnya.
Di sana kita memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin melakukan studi dan riset kebudayaan, kata Rais Yatim. Pihaknya juga akan terus mengundang Majlis Adat Aceh (MAA) untuk berkunjung ke Kuala Lumpur agar ikatan silaturahmi selalu terjaga.
Sumber: http://www.theglobejournal.com