Syamsul Arifin Kembali Pimpin PB MABMI

Medan, Sumut - Syamsul Arifin kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) dalam musyawarah besar (Mubes) X, di Hotel Madani, Medan, 14-15 November 2015. Mantan Gubsu ini terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum untuk periode 2015-2020.

Ketua PD MABMI Medan Safwan Khayat menyatakan, Mubes X MABMI berjalan demokratis dan konstitusional. Memang ada perbedaan pendapat soal syarat ketua umum, dan hal itu sudah diakomodir dalam sidang dengan 3 opsi.

MABMI Medan sebelumnya mengusulkan agar syarat calon ketua umum bisa dari pengurus PB,PW,PD MABMI. "Setelah voting, maka opsi pertama yang berlaku disahkan. Jadi, kita mesti menerima hasil voting tersebut," tandas Safwan.

Dalam pidatonya, Syamsul menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta Mubes yang telah mempercayainya memimpin PB MABMI. Termasuk juga apresiasinya terhadap jalannya Mubes secara demokratis, tertib dan damai.

Menurutnya, perbedaan pandangan, pemikiran, pendapat yang mengemuka di forum Mubes merupakan dinamika yang mesti terus dibangun sebagai wujud kedewasaan berdemokrasi demi kemajuan dan kebesaran MABMI.

"Kalau ada perdebatan, perbedaan pendapat, sebaiknya diselesaikan di forum resmi Mubes secara santun, berakhlak, tidak berkoar-koar diluar sana. Kita harus konsisten, tetap gelak, tidak lagak," tegasnya.

Kepada wartawan, Syamsul menegaskan sikap organisasi yang dipimpinnya bukan untuk berpolitik. Dalam Pilkada, misalnya, jika ada calon dari suku Melayu, dia mendukung secara pribadi memperjuangkan hak-hak Melayu, seperti masalah bibir pantai dan lain sebagainya.

"PB MABMI tetap fokus kepada ekonomi kerakyatan, pendidikan dan kesatuan persatuan masyarakat Melayu. Hal ini sebagai pengalaman saya sejak terpilih sebagai Bupati Langkat," ujarnya.

Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi berharap Mubes MABMI mampu membuat program kerja yang mengangkat kearifan lokal dalam rangka memajukan masyarakat Melayu.

"Kita bangga banyak tokoh nasional dari Melayu seperti Taufik Kiemas, Hatta Rajasa, Jimly Assiddiqie, Aburizal Bakrie. Dan ini harus menjadikan Melayu itu lebih maju dan besar," ujar Erry yang berdarah Melayu ini.

Mubes X MABMI juga menghasilkan 13 rekomendasi secara internal dan eksternal. Rekomendasi internal, di antaranya MABMI tidak melibatkan organisasi di seluruh tingkatan kepengurusan pada kegiatan politik praktis, membantu organisasi Melayu dalam memperjuangkan hak hak adat, membentuk lembaga lembaga otonom sesuai kebutuhan.

Sementara rekomendasi eksternal seperti meminta kepada pemerintah/pemerintah daerah memasukkan sejarah, adat, seni budaya pada pelajaran muatan lokal pendidikan dasar dan menengah di wilayah budaya Melayu, meminta kepada pemerintah untuk dapat merealisasikan pendistribusian tanah seluas 450 hektare sebagai penghargaan kepada masyarakat Melayu yang bukan merupakan kompensasi tanah adat.

Kemudian, meminta pemerintah daerah menghidupkan budaya kearifan lokal khususnya mewajibkan pemakaian busana kedaerahan masing masing minimal satu hari dalam seminggu, baik di pemerintahan maupun swasta, meminta kepada pemerintah untuk membuat rute transportasi laut berupa "waterbus" dari Tamiang Provinsi Aceh sampai Tanjung Ledong Provinsi Sumatera Utara.

-

Arsip Blog

Recent Posts