Kuala Lumpur - Teater musik "Teratak Minang" yang dipentaskan di Istana Budaya Kuala Lumpur, 30 April - 2 Mei 2010, menunjukkan serumpunnya Indonesia - Malaysia, baik dari akar sejarah, keturunan dan kebudayaan.
Menteri penerangan, komunikasi dan kebudayaan Rais Yatim dan Menteri Pertahanan Malaysia Zahid Hamidi menyaksikan teater musik yang menampilkan penyanyi Elly Kassim dan Eddy Silitonga serta seniman dan artis Indonesia-Malaysia, Minggu Malam.
Menteri Rais Yatim memang keturunan Sumatra Barat sedangkan Zahid Hamidi keturunan Yogyakarta namun sangat dekat dengan Indonesia.
Hadir pula, Gubernur Sumatra Barat Marlis Rahman menyaksikan teater musik yang menceritakan budaya serumpun antara Indonesia-Malaysia. Istri PM Malaysia Rosmah Mansor, juga keturunan Sumatra Barat, ikut menyaksikan pementasan ini pada Jumat malam (30/4).
Teater musik Teratak Minang menceritakan bahwa berkembangnya kebudayaan Sumatra Barat mulai dari rumah gadang, kesenian dan makanan di Malaysia, terutama di Negeri Sembilan, karena migrasi atau merantaunya masyarakat Sumbar ke Semenanjung Malaysia sejak dulu kala.
Teater itu menceritakan, seorang pemuda Pariaman, Sumbar, bernama Buyung merantau ke Malaysia. Ia terpaksa meninggalkan pacarnya Siti Nurbaya. Saat merantau lama, orang tua Siti Nurbaya akhirnya menikahkan putrinya dengan lelaki pilihannya.
Buyung sangat kecewa dan patah hati. Akhirnya, ia bertemu dengan wanita warga Malaysia keturunan Padang Siti Nurhalisa. Keduanya menikah di Malaysia dan banyak melahirkan tarian, nyanyian dan berbagai kebudayaan lainnya. Budaya Minang berkembang di dua negara yang berbeda tapi sebenarnya akar dan rumpunnya tetap sama.
Teater musik yang digarap Global Network Entertainment (Gnesh) Sdn Bhd mementaskan Teratak Minang dengan bagus mulai dari tarian, setting panggung, pencahayaan dan dekorasi panggung yang apik. Latar belakang panggung banyak dilatari film tentang keindahan alam Sumatra Barat.
"Teater ini selain ingin menggambarkan bahwa Malaysia-Indonesia adalah satu akar budaya, keturunan dan sejarah, juga untuk mempromosikan pariwisata Sumatra Barat dengan keindahan alam dan kebudayaannya dan menggalang dana korban gempa," kata Zaharudin Abd Wahab, CEO Gnesh.
Menteri penerangan Rais Yatim mengatakan, teater musik Teratak Minang ini bukan hanya menonjolkan budaya dan warisan Minang semata-mata tetapi lebih kepada suatu tanggungjawab mengemukakan kepada generasi muda mengenai persaudaraan, satu rumpun, satu keturunan dan sejarah antara Malaysia - Indonesia. Juga untuk saling mempromosikan pariwisata kedua negara.
Gubernur Sumbar Marlis Rahman mengatakan, teater ini mengangkat seni dan budaya masyarakat Sumatera Barat dan juga merupakan ajang kreativitas, aktivitas, para pelaku seni di Minangkabau. Pementasan ini menunjukan bagaimana Indonesia-Malaysia adalah satu rumpun.
(A029/B010)
Sumber: http://www.antaranews.com
Menteri penerangan, komunikasi dan kebudayaan Rais Yatim dan Menteri Pertahanan Malaysia Zahid Hamidi menyaksikan teater musik yang menampilkan penyanyi Elly Kassim dan Eddy Silitonga serta seniman dan artis Indonesia-Malaysia, Minggu Malam.
Menteri Rais Yatim memang keturunan Sumatra Barat sedangkan Zahid Hamidi keturunan Yogyakarta namun sangat dekat dengan Indonesia.
Hadir pula, Gubernur Sumatra Barat Marlis Rahman menyaksikan teater musik yang menceritakan budaya serumpun antara Indonesia-Malaysia. Istri PM Malaysia Rosmah Mansor, juga keturunan Sumatra Barat, ikut menyaksikan pementasan ini pada Jumat malam (30/4).
Teater musik Teratak Minang menceritakan bahwa berkembangnya kebudayaan Sumatra Barat mulai dari rumah gadang, kesenian dan makanan di Malaysia, terutama di Negeri Sembilan, karena migrasi atau merantaunya masyarakat Sumbar ke Semenanjung Malaysia sejak dulu kala.
Teater itu menceritakan, seorang pemuda Pariaman, Sumbar, bernama Buyung merantau ke Malaysia. Ia terpaksa meninggalkan pacarnya Siti Nurbaya. Saat merantau lama, orang tua Siti Nurbaya akhirnya menikahkan putrinya dengan lelaki pilihannya.
Buyung sangat kecewa dan patah hati. Akhirnya, ia bertemu dengan wanita warga Malaysia keturunan Padang Siti Nurhalisa. Keduanya menikah di Malaysia dan banyak melahirkan tarian, nyanyian dan berbagai kebudayaan lainnya. Budaya Minang berkembang di dua negara yang berbeda tapi sebenarnya akar dan rumpunnya tetap sama.
Teater musik yang digarap Global Network Entertainment (Gnesh) Sdn Bhd mementaskan Teratak Minang dengan bagus mulai dari tarian, setting panggung, pencahayaan dan dekorasi panggung yang apik. Latar belakang panggung banyak dilatari film tentang keindahan alam Sumatra Barat.
"Teater ini selain ingin menggambarkan bahwa Malaysia-Indonesia adalah satu akar budaya, keturunan dan sejarah, juga untuk mempromosikan pariwisata Sumatra Barat dengan keindahan alam dan kebudayaannya dan menggalang dana korban gempa," kata Zaharudin Abd Wahab, CEO Gnesh.
Menteri penerangan Rais Yatim mengatakan, teater musik Teratak Minang ini bukan hanya menonjolkan budaya dan warisan Minang semata-mata tetapi lebih kepada suatu tanggungjawab mengemukakan kepada generasi muda mengenai persaudaraan, satu rumpun, satu keturunan dan sejarah antara Malaysia - Indonesia. Juga untuk saling mempromosikan pariwisata kedua negara.
Gubernur Sumbar Marlis Rahman mengatakan, teater ini mengangkat seni dan budaya masyarakat Sumatera Barat dan juga merupakan ajang kreativitas, aktivitas, para pelaku seni di Minangkabau. Pementasan ini menunjukan bagaimana Indonesia-Malaysia adalah satu rumpun.
(A029/B010)
Sumber: http://www.antaranews.com