Bangunan Kuno di Salatiga Sebaiknya Tetap Dipertahankan

Semarang, Jawa Tengah- Bangunan kuno peninggalan zaman Belanda yang sampai saat ini masih banyak yang terawat di Kota Salatiga, sekitar 45 km selatan Kota Semarang, Jawa Tengah, sebaiknya dipertahankan keberadaannya.

"Bangunan kuno itu jika tetap dilestarikan akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini, khususnya wisatawan mancanegara," kata Budi Pradipta, seorang pemerhati kepariwisataan di Kota Salatiga, Selasa (16/12).

Ia menilai, Pemkot Salatiga masih konsisten mempertahankan bangunan-bangunan kuno yang ada di kota ini dalam jumlah puluhan, bahkan masih ada ratusan bangunan kuno.

Selama ini, kota setempat menyimpan bangunan kuno peninggalan zaman Belanda yang tetap dipertahankan sebagai kantor, sekolah, dan tempat tinggal.

"Bangunan-bangunan kuno itu, selain sebagai aset budaya juga daya tarik kepariwisataan daerah setempat untuk menyedot wisatawan berkunjung ke Kota Salatiga," katanya.

Selain memiliki bangunan kuno peninggalan Belanda yang memiliki nilai artistik tinggi, kota ini berhawa sejuk dan dikelilingi panorama alam yang indah.

Kota Salatiga yang mempunyai luas wilayah sekitar 60 km2 terbagi menjadi empat kecamatan yakni Kecamatan Tingkir, Argomulyo, Sidorejo, dan Sidomukti.

Sebagai kota yang menghubungkan antara Kota Semarang dan Surakarta dengan jarak tempuh antara satu jam hingga satu setengah jam ini memiliki potensi objek wisata unggulan yang dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan asing maupun nusantara.

Berbagai objek wisata itu di antaranya Prasasti Plumpangan yang ditulis dengan huruf Jawa Kuno dan Bahasa Sansekerta di atas batu andesit dengan bobot mati sekitar 20 ton yang menunjukkan hari jadi Kota Salatiga, yaitu tanggal 24 Juli 750 M. (Ant/OL-01).

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/ (17 Desember 2008)

Related Posts:

-